Sukses

6 Tragedi Ledakan Bom Mematikan di Turki pada 2016

Berikut enam peristiwa berdarah akibat ledakan bom di Turki yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:

Liputan6.com, Istanbul - Bandara Internasional Ataturk di Istanbul, Turki, menjadi sasaran teror pada Selasa, 28 Juni 2016 malam waktu setempat. Setidaknya 36 orang tewas dan 147 lainnya luka-luka setelah tiga teroris menyemburkan peluru dari senapan AK-47 dan meledakkan diri. 

Ledakan bom mematikan di Turki bukan kali pertama terjadi. Pada 2016 ini, seperti dilansir dari BBC, Rabu (29/6/2016), bahkan tercatat ada enam insiden.

Setiap ledakan bom Turki menelan korban jiwa, mulai dari puluhan nyawa meregang dalam peristiwa tersebut. Dengan jumlah korban cedera lebih dari 100 orang.

Berikut enam peristiwa berdarah di Turki yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:

12 Januari, Istanbul

Seorang pengebom bunuh diri diduga telah menyeberang dari Suriah, menewaskan sedikitnya 10 orang. Sebagian besar dari mereka wisatawan Jerman yang berada di jantung kota bersejarah Istanbul.

Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, menduga kuat pelaku bom Turki itu adalah kelompok ISIS.

"Semua dari mereka yang tewas di Sultanahmet Square, dekat Masjid Biru dan Hagia Sophia--situs wisata utama di pusat salah satu kota yang paling dikunjungi di dunia oleh orang asing," kata Davutoglu, dikutip dari Reuters.

Seorang pejabat senior Turki mengatakan, sembilan warga Jerman meninggal. Sementara Kementerian Luar Negeri Peru mengatakan, pria dari negaranya juga menjadi korban. Beberapa media menyebut korban tewas mencapai 11 orang.

Wakil Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus, mengatakan pengebom itu diyakini baru-baru ini masuk ke Turki dari Suriah. Namun pelakunya tidak terdaftar dalam pengawasan tersangka militan di negaranya.

Dia mengatakan sebelumnya bahwa pengebom itu telah diidentifikasi dari bagian tubuh di tempat kejadian. Pelaku diduga warga Suriah yang lahir pada 1988.

17 Februari, Ankara 

Setidaknya 28 orang tewas dan sedikitnya 60 luka-luka dalam serangan bom mobil yang menargetkan personel militer di jantung ibu kota Turki.

"Ledakan itu ditujukan pada konvoi kendaraan militer saat melewati pusat pemerintahan Turki, dekat dengan parlemen, gedung-gedung lembaga negara, dan markas militer Turki," ucap Mehmet Kiliçer, Gubernur Ankara seperti dikutip dari The Guardian

Wakil Perdana Menteri (PM) Turki, Numan Kurtulmus, menegaskan bahwa serangan itu dilakukan dengan bom mobil.

"Serangan ini tidak hanya menargetkan personel militer kita di dalam bus. Tapi secara terbuka juga menargetkan seluruh bangsa kita. Kami mengutuk mereka yang melakukan itu, mereka yang instrumentalised pelaku, dan mereka yang memberi logistik, intelijen dan dukungan bahkan politik untuk serangan tersebut," tutur Kurtulmus.

BBC yang menyebut jumlah korban 29 orang, memberitakan bahwa pelakunya diduga kuat militan Kurdi, Kurdistan Freedom Falcons (TAK).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ledakan Bom Turki (1)

13 Maret, Ankara

Sebuah bom mobil merobek lalu lintas transportasi ramai di ibukota Turki, Ankara saat itu. Insiden itu menewaskan sedikitnya 34 orang dan melukai 125 lainnya -- dalam serangan kedua di jantung pemerintahan kota, kurang dari satu bulan sejak serangan pertama.

Ledakan, yang bisa didengar beberapa kilometer jauhnya, melontarkan puing-puing terbakar hingga area beberapa ratus meter (meter) dari kantor Justice and Interior Ministries -- sebuah gedung pengadilan dan bekas kantor perdana menteri.

"Serangan-serangan ini, yang mengancam integritas negara dan persatuan serta solidaritas bangsa kita, tidak melemahkan tekad kita dalam memerangi terorisme. Tetapi meningkatkan semangat kami," kata Presiden Tayyip Erdogan dalam sebuah pernyataan.

19 Maret, Istanbul

Seorang pengebom bunuh diri menewaskan empat orang pada 19 Maret. Tepatnya di distrik perbelanjaan yang sibuk di jantung kota Istanbul.

"Ledakan itu tidak manusiawi dan tidak akan menghentikan Turki, yang telah ditargetkan oleh militan Kurdi dan ISIS, dalam memerangi terorisme," ucap Perdana Menteri Ahmet Davutoglu seperti diberitakan Reuters saat itu.

Pihak Israel mengatakan, dua warganya tewas dalam serangan itu, sementara Washington mengatakan dua orang Amerika tewas. Lalu pejabat Turki menyebut salah satu korban berkebangsaan Iran.

Beberapa korban tewas mungkin memiliki kewarganegaraan ganda. Ledakan itu juga melukai sedikitnya 36 orang.

7 Juni, Istanbul

Sebuah bom meledak di dekat sebuah bus polisi di pusat Istanbul pada jam sibuk pagi. Dilansir dari Reuters, sebanyak 11 orang tewas dan 36 lainnya luka-luka di dekat distrik wisata utama, sebuah universitas besar, dan kantor walikota.

Mobil itu meledak saat bus polisi melintas, Gubernur Istanbul Vasip Sahin mengatakan itu adalah ledakan bom besar keempat di kota terbesar Turki tahun ini.

BBC melaporkan, bom mobil yang menewaskan tujuh polisi dan empat warga sipil diklaim oleh kelompok militan Kurdi, Kurdistan Freedom Falcons (TAK).

28 Juni, Istanbul

Setidaknya dua bom meledak di Bandara Ataturk, Turki. Pertama di luar terminal, di trotoar. Satu lainnya di gerbang pengamanan di pintu masuk bandara.

Bom bunuh diri Turki meledak di Bandara Internasional Atartuk meledak pada Selasa 28 Juni 2016 waktu setempat. Sejauh ini korban tewas disebutkan mencapai 36 orang, dan melukai 147 lainnya.

Pelaku ledakan bom Istanbul diduga kuat adalah kelompok ISIS.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.