Sukses

Pria Suriah Ini Memasak Menggunakan Selongsong Bom Beracun

Pria Suriah menggunakan selongsong bom berisi bubuk fosfor berwarna putih sebagai kompor.

Liputan6.com, Aleppo - Pagi itu, seorang pria di Suriah mempersiapkan sarapan untuk anaknya. Pertama-tama, ia menyalakan kompor. Namun, alat masak yang ia gunakan sungguh tak biasa.

Ia menggunakan selongsong bom -- berisi bubuk fosfor berwarna putih -- sebagai kompor.  

Setelah dinyalakan, benda itu berpendar terang, dan terbakar. Pria itu kemudian memasak di atasnya.

Bom fosfor putih atau sering disebut WP (White Phosphorus) adalah senjata terlarang dalam Konvensi Jenewa karena sangat beracun dan bisa membakar manusia yang terkena -- hingga menembus tulang.

Amunisi yang mengandung zat tersebut digunakan secara meluas di Korea, Vietnam and Chechnya. Dan selongsongnya yang ditemukan baru-baru ini di Aleppo, Suriah diduga dijatuhkan pada 20 Juni 2016.

Namun, pria tersebut diduga tak terpengaruh oleh daya merusak atau malapetaka yang diakibatkan bom tersebut.

Dia meneliti bagian luar selongsong sebelum menempatkan objek setengah lingkaran tersebut di atas kompornya

Putranya yang masih kecil terlihat mengamati apa yang dilakukan sang ayah, sambil menanti sarapannya.

Pria Suriah memasak menggunakan selongsong bom fosfor  (LiveLeak)

 

Pria tersebut kemudian menempatkan wajan hitam di atas selongsong bom -- yang apinya terlihat membesar. Telur dipecah, isinya ditempatkan di dalam penggorengan itu.

Telur yang dimasak di dalam wajan kemudian mulai matang, pria tersebut kemudian mengaduknya. Tangannya berada dalam jarak mengkhawatirkan dari panas yang luar biasa itu.

Ia kemudian memberikan telur orak-arik tersebut kepada sang anak. Api masih menyala dalam selongsong, pria itu kemudian meletakkan ceret atau ketel di atasnya.

Sama seperti napalm, zat kimia yang digunakan dalam selongsong itu bisa terbakar dalam suhu 30 derajat Celcius -- memproduksi panas yang intens dan semburan asap tebal.

Para ahli senjata memperingatkan, jika digunakan sebagai pembakar, fosfor dapat mengakibatkan luka bakar kimia yang menyakitkan. Cedera yang diakibatkan bahkan bisa fatal.

Masalah lainnya, zat ini dapat menempel pada pakaian atau kulit -- dan terus membakar.

Badan yang mengurusi zat beracun dan penyakit yang diakibatkannya atau The Agency for Toxic Substances and Disease Registry Amerika Serikat memperingatkan risiko kesehatan yang disebabkan menghirup asapnya.

Diperkirakan bahwa bahan kimia tersebut dapat menciptakan kondisi yang dikenal sebagai  'phossy jaw' -- yang menyebabkan luka pada mulut yang susah sembuh dan bisa menyebabkan rahang seseorang hancur.

Saksikan videonya di sini:

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.