Sukses

10 Hewan yang Terluka dan Mati Akibat 'Kebodohan' Manusia

Beberapa hewan berikut terluka dan mati karena ulah para turis tak bertanggungjawab, salah satunya karena dipaksa 'selfie'.

Liputan6.com, Jakarta - Pariwisata memang memiliki banyak keuntungan, di antaranya menyediakan lapangan kerja bagi penduduk lokal, menjaga tradisi yang terancam punah, dan menjadi salah satu media edukasi bagi masyarakat.

Tak jarang banyak daerah bahkan negara yang mengandalkan keuntungan dari sektor pariwisata sebagai salah satu pemasukan utama.

Namun di balik berbagai hal positif tersebut, ulah pengunjung sering kali membuat beberapa pihak merasa gerah. Banyak dari mereka yang membuang sampah sembarangan, merusak fasilitas umum, dan mengganggu ketertiban setempat.

Beberapa aksi turis yang tak terpuji juga menyebabkan beberapa hewan lokal merasa terganggu bahkan hingga mati. Peristiwa tersebut tak hanya terjadi sekali, beberapa insiden serupa kerap terulang.

Seperti dikutip dari Listverse, Senin (27/6/2016), berikut 10 hewan yang terluka hingga meninggal akibat ulah tak terpuji para turis.

1. Bayi Lumba-lumba Langka Mati Setelah Dipaksa Selfie

Diajak Selfie, Bayi Lumba-Lumba Ini Mati. Sumber : radionz.co.nz.

Berfoto selfie dengan binatang saat ini telah menjadi tren. Namun, hal tersebut dianggap sebagai bentuk kekejaman terhadap hewan karena dianggap dapat membahayakan hidupnya.

Pada Februari2016, seekor bayi lumba-lumba mati setelah diambil paksa dari laut dan diajak berfoto oleh puluhan orang. Insiden tersebut terjadi di sebuah pantai di Kota Santa Teresita, Argentina.

Lumba-lumba yang ditemukan ternyata merupakan spesies Franciscana dolphin. Ia merupakan satwa yang nyaris punah. Menurut data, hanya 30.000 yang hidup di alam liar.

2. Hiu Paus Dijadikan Papan Selancar

Hiu paus yang dijadikan papan selancar (Express)

Hiu paus dikenal dengan keramahannya. Bahkan mereka dijuluki sebagai 'monster ramah lautan'. Sayangnya, ada beberapa orang yang memanfaatkan kelemahlembutan hewan tersebut dan secara tak sadar telah menyiksanya.

Pada 2015, sebuah video asal Venezuela memperlihatkan dua turis yang menyalahgunakan hiu paus. Mereka terlihat tertawa sambil berselancar di punggung hewan itu.

Hiu paus merupakan spesies yang terancam punah. Selama beberapa tahun, mereka menghadapi ancaman dari pemburu, jaring nelayan, serta baling-baling kapal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bayi Bison Diangkut Menggunakan Mobil

3. Bayi Bison Diangkut Menggunakan Mobil

Bayi bison diangkut dengan mobil (Quest Times)

Seekor bayi bisa mati karena perilaku dua orang turis di Yellowstone National Park. Pada Mei 2016, ayah dan anak menemukan bayi bison yang tampak kedinginan. Mereka pun membawa hewan malang itu ke mobilnya.

Beberapa turis lain telah memperingatakannya, namun mereka tak mau mendengar. Ayah dan anak itu pun membawa bayi bison ke penjaga taman nasional dan berkata bahwa hewan tersebut kedinginan.

Namun perilaku yang tampak tak berbahaya itu justru mengancam nyawa bayi bison. Karena telah tersentuh oleh manusia, ibu hewan tersebut tak mau menerima anaknya sendiri.

Pihak taman nasional berusaha untuk mengembalikan bison yang baru lahir itu ke pada ibunya. Sayangnya, cara itu tak berhasil.

4. Dua Singa Dilempari Bola Salju

Dua singa dilempar bola salju di Kebun Binatang Hangzhou, China (news.163.com)

Pada Januari 2013, pengunjung di Kebun Binatang Hangzhou, China, melempari dua ekor singa dengan bola salju. Karena tak ada pegawai yang mengawasi, seorang turis mulai melempari hewan malang itu dan diikuti oleh turis lainnya.

Walaupun tak membahayakan singa, namun perbuatan semacam itu tak pantas untuk dilakukan. Sebelumnya, pengunjung di kebun binatang itu juga pernah melempari binatang dengan batu, botol air mineral, dan kaleng soda untuk menarik perhatian para hewan.

5. Insiden Hiu Paus di Filipina

Hiu paus ditunggangi di Filipina (Toronto Sun)

Tak hanya di Venezuela, kali ini hiu paus juga dijadikan papan selancar oleh seorang warga Filipina pada 2012. Hal tersebut terjadi ketika hewan malang itu terperangkap jaring nelayan dan orang-orang berusaha untuk melepaskannya.

Pada saat itu seseorang bernama Lestolis berdiri di atas hiu paus, mengambil foto, dan mengunggahnya ke Facebook. Bukannya mendapat pujian, aksi itu justru menuai kritikan dari para netizen di Filipina.

Atas insiden tersebut, Pemerintah Boljoon akan menghukum dan memenjarakan siapa pun yang mengganggu hewan tersebut.

6. Angsa Dipaksa Selfie

Selfie akan salah jika kita merugikan orang lain ataupun lingkungan sekitar

Tak hanya insiden lumba-lumba yang mati di Argentina, kali ini peristiwa serupa juga terjadi di Makedonia. Seorang turis terlihat meraih sayap angsa dan menyeretnya dari Danau Ohrid, lalu memotretnya.

Setelah melakukan selfie, wanita tersebut meninggalkan angsa dalam keadaan tidak bergerak. Seorang saksi mata yang sempat mengabadikan aksi tak terpuji turis wanita tersebut mengatakan, sang angsa malang berhasil kembali berenang ke danau dengan selamat.

3 dari 3 halaman

Burung Merak Mati Karena 'Kekejaman' Turis

7. Insiden Lumba-lumba di China

Insiden lumba-lumba di China (gapyear.com)

Seekor lumba-lumba yang terluka di bagian ekornya, justru dijadikan obyek selfie oleh para turis di Sanya, China selatan. Awalnya hewan tersebut masih hidup ketika sekelompok pengunjung menemukannya di pantai.

Bukannya segera ditolong, para turis justru mengajaknya selfie. Ketika regu penyelamat tiba di tempat kejadian, hewan malang itu telah mati.

8. Burung Merak Mati Karena 'Kekejaman' Turis

Burung Merak Mati Karena 'Kekejaman' Turis (Shanghai Daily)

Pada 2016, due ekor burung merak mati setelah para turis memegangnya secara kasar. Hal tersebut terjadi di Yunnan Wild Animal Park, Kunming, China barat daya.

Pengelola kebun binatang meyakini, hewan malang itu mati karena kaget. Insiden itu terjadi ketika para pengunjung ingin mengambil gambar dengan merak. Namun, mereka memegangnya secara kasar dan mulai mencabuti bulu indah hewan tersebut.

9. Gajah Mati Saat Mengangkut Penumpang

Gajah mati saat mengangkut penumpang (The Phnom Penh Post)

Lebih dari 10 tahun, seekor gajah perempuan bernama Sambo digunakan untuk membawa penumpang berjalan-jalan di kompleks Angkor Wat, Siem Reap. Ia bekerja untuk perusahaan bernama Angkor Elephant Company pada 2001.

Namun, kehidupan gajah itu harus berakhir menyedihkan pada 2016. Hewan tersebut mati ketika mengangkut penumpang mengelilingi Angkor Wat.

Para ahli memperkirakan bahwa Sambo berumur 40 hingga 45 tahun dan mati karena panas dan kelelahan. Namun tak berapa lama berselang, gajah itu dinyatakan mati karena serangan jantung.

Atas insiden itu muncul petisi di Change.org yang menyerukan agar penggunaan gajah sebagai kendaraan wisata harus dihentikan.

10. Pria Mabuk Menunggang Buaya

Kaki Michael Newman terluka karena serangan buaya setelah ia berusaha menungganginya (ABC News)

Insiden tersebut terjdi di Broome, sebuah kota di Australia, dan melibatkan seorang pria bernama Michael Newman. Setelah diusir dari bar, Newman memutuskan untuk memanjat penangkaran dan menunggang seekor buaya.

Di dalam penangkaran itu terdapat buaya sepanjang 5 meter bernama Fatso. Hewan yang merasa terganggu dengan kedatang Newman, memberi hukuman dengan merobek kaki pria mabuk itu.

Newman patut bersyukur karena Fatso sedang tak agresif akibat cuaca dingin. Namun buaya air asin itu berubah menjadi monster yang tak akan melepaskan mangsanya saat udara panas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.