Sukses

'Cerai' dari Uni Eropa, Hubungan Inggris dengan AS Terancam?

Kedua negara ini dikenal sebagai kekuatan besar di barat yang mempunyai hubungan persahabatan begitu erat.

Liputan6.com, London - Keputusan Inggris berpisah dari Uni Eropa dianggap berpotensi merusak hubungannya dengan Amerika Serikat. Kedua negara ini dikenal sebagai kekuatan besar di barat yang mempunyai hubungan persahabatan begitu erat.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Mantan Duta Besar AS untuk yang sekarang menjabat sebagai Presiden Dewan Kota Chicago, Ivo Daalder. Menurutnya kemampuan Inggris dalam mempengaruhi mitra-mitranya di Eropa dan NATO bisa saja berkurang.

Bukan tanpa alasan hal ini dikemukakan. Pasalnya, kemampuan tersebut sangat dipengaruhi oleh Amerika Serikat.

Dia mengatakan, dengan keluarnya Inggris, AS juga berpotensi mempertanyakan kesungguhan Inggris dalam mendukung negaranya dalam sejumlah kebijakan global terkait krisis di Timur Tengah dan Ukraina.

"Mungkin AS akan sedikit bekerja keras untuk memelihara hubungan dengan trans-Atlantik dan negara-negara EU," ucap Daalder seperti dikutip dari Reuters, Kamis (25/6/2016).

Daalder juga mengatakan, ada pihak yang sangat senang dengan tercerai-berainya Eropa. Pihak itu adalah Negeri Beruang Merah, Rusia.

"Semua yang berhubungan dengan perpecahan Eropa, adalah kemenangan bagi Rusia karena hal itu sudah menjadi kebijakan dari Rusia dan Putin," tambah dia.

Sepakat dengan Daalder, Penasihat Senior Kebijakan Luar Negeri Presiden Barack Obama, Phil Gordon menyampaikan kekhawatirannya Eropa hanya akan memfokuskan diri kepada perpisahan Inggris dan gerakan kemerdekaan di benuanya dan meninggalkan AS sendirian mengurusi beban masalah internasional lain.

"Akan ada lebih banyak waktu dan tenaga dan sumber daya yang akan dihabiskan untuk membicarakan konsekuensi (Brexit) itu, sementara waktu, uang dukungan politik untuk membantu kami dalam menghadapi tantangan global akan berkurang," sebut Phil Gordon.

Dalam beberapa tahun terakhir, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Obama bekerjasama dalam menghadapi krisis global yang menerjang dunia.

Inggris merupakan pemain besar di samping AS dalam upaya membasmi ISIS di Suriah dan Irak. Tak cuma itu, Negeri Ratu Elizabeth juga sekutu aktif AS di Afghanistan dan selalu mendukung Negeri Paman Sam untuk menjatuhkan sanksi pada Rusia terkait krisis Ukraina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.