Sukses

Ledakan Misterius di Libya Menewaskan 25 Orang

Ledakan misterius itu terjadi di Garabulli berada sekitar 50 km (30 mil) timur dari Tripoli dan 140 km barat dari Misrata.

Liputan6.com, Jakarta - Ledakan misterius melanda sebuah kota dekat ibukota Libya, Tripoli. Insiden yang terjadi setelah sengketa di toko meningkat itu menewaskan sedikitnya 25 orang.

Ledakan tersebut terjadi di Garabulli setelah bentrokan antara penduduk setempat dan para pejuang milisi dari Kota Misrata. Pihak berwenang Libya awalnya mengatakan, toko amunisi meledak tapi salah satu warga mengatakan kepada BBC sebuah truk sarat dengan kembang api meledak.

Dalam memerangi milisi ke bagian timur, di Sirte, setidaknya 30 pejuang pro-pemerintah tewas dalam pertempuran dengan militan kelompok ISIS.

Garabulli berada sekitar 50 km (30 mil) timur dari Tripoli dan 140 km barat dari Misrata.

Seorang produser BBC yang berada dekat dengan lokasi ledakan di Garabulli mengatakan, jalan pesisir benar-benar diblokir. Ia bisa mendengar suara tembakan dari jarak jauh.

Sementara kelompok campuran antara sipil bersenjata dan milisi lokal dari kota pesisir berjaga di pos pemeriksaan di sepanjang pinggir kota tepi pantai itu.

Banyak mobil mencoba melintas untuk melakukan pencarian, namun tak diketahui pasti apa yang mereka cari.

Situasi sangat tegang, kata Rana Jawad, koresponden Afrika Utara BBC.

"Insiden itu terjadi usai seorang milisi Misrata membeli barang-barang di toko kelontong dan diduga menolak untuk membayar," ujar warga Garabulli yang identitasnya dirahasiakan kepada BBC, yang dikutip Rabu (22/6/2016).

Pemilik toko diduga kuat menembak dan membunuh milisi itu, kemudian ada serangan balasan terhadap toko tersebut. Kios tersebut dibakar, termasuk rumah keluarga pemilik usaha itu yang berada di dekatnya.

Warga yang juga bersenjata kemudian memprotes serangan dan kehadiran milisi di Kota Tripoli.

Saat itulah disebutkan, bahwa toko terdekat yang memiliki beberapa depot atau truk sarat dengan kembang api untuk dijual tiba-tiba saja meledak.

Kendati demikian, keterangan warga terkait ledakan tersebut belum bisa diverifikasi kebenarannya.

"Jumlah korban meningkat dan kami bekerja keras untuk mengevakuasi orang-orang terluka ke rumah sakit terdekat," papar Mohamed diuji selaku pejabat setempat, seperti dikutip kantor berita Reuters.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini