Sukses

10 Tewas dan 40 Terluka dalam Serangan Bom Mobil di Somalia

Bom mobil meledak di luar sebuah hotel di Mogadishu, menyebabkan 10 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Liputan6.com, Mogadishu - Sejumlah pria bersenjata dilaporkan menyerang sebuah hotel di pusat Ibu kota Somalia, Mogadishu. Setidaknya, 10 orang dilaporkan tewas dan 40 lainnya terluka dalam peristiwa itu.

Seperti dilansir BBC, Kamis (2/6/2016) saksi mata mengatakan, sejumlah pria bersenjata itu memasuki Ambassador Hotel yang terletak di jalan Maka al-Mukarama setelah sebelumnya mereka meledakkan sebuah bom mobil di depan gerbang hotel.

Sejumlah politisi dan pejabat pemerintahan disebut-sebut tengah berada di hotel ketika peristiwa itu terjadi. Hotel Ambassador kabarnya menjadi tempat yang kerap didatangi oleh korps diplomatik.

Kelompok militan al-Shabab yang berafiliasi dengan Al-Qaeda mengklaim bertanggung jawab di balik serangan mematikan tersebut. Sementara itu, pihak intelijen mengatakan kondisi kini telah terkendali.

Reporter BBC Ibrahim Aden mengatakan, ledakan itu merupakan salah satu ledakan terbesar yang pernah mengguncang Mogadishu dan skala kerusakan yang ditimbulkan cukup besar. Kepala layanan ambulan Amiin mengatakan, rumah sakit utama di kota itu, Medina penuh sesak oleh para korban.

"Saya adalah orang pertama yang mencapai tempat kejadian. Kerusakan sangat besar," kata Kepala layanan ambulan Amiin, Dr Abdulkadir Andirahman Haji Aden.

"Adik saya dan anaknya masuk dalam daftar korban terluka. Kita sekarang di rumah sakit Madinah dan itu penuh sesak dengan orang-orang yang terluka. Saya belum pernah melihat sesuatu seperti ini," ungkap Aden.

Kelompok al-Shabab selama ini memerangi pemerintah yang didukung PBB. Mereka 'diusir' dari Mogadishu pada 2011, namun masih tetap menjadi ancaman kuat dan sering melakukan serangan di kota.

Pemerintah, dengan bantuan pasukan Uni Afrika, selama ini berjuang memerangi kelompok militan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda -- mereka ingin menguasai sejumlah wilayah.

Sebelumnya pada hari Rabu 1 Juni, pemerintah mengumumkan berhasil menewaskan Mohamed Kuno, militan al-Shabab yang memimpin serangan terhadap Garissa University di Kenya pada bulan April 2015. Serangan itu menyebabkan 148 orang tewas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.