Sukses

Taliban Diduga Culik Ratusan Orang, 6 di Antaranya Tewas

Kelompok yang diduga Taliban menyandera ratusan orang dan membunuh enam di antaranya.

Liputan6.com, Kabul - Kelompok Taliban diduga menculik hampir 200 orang di Provinsi Kunduz -- timur laut Afghanistan. Namun menurut juru bicara pihak kepolisian, Hujratullah Akbari, sebagian telah dibebaskan sementara 20 lainnya masih disandera.

Para korban penculikan diketahui tengah bepergian dengan menggunakan dua bus ketika kelompok yang diduga Taliban itu menghentikan kendaraan yang mereka tumpangi di jalan raya di Distrik Ali Abad. Peristiwa itu terjadi pada pukul 03.30 pagi waktu setempat.

"Enam orang tewas dibunuh di lokasi kejadian. Sekitar 185 orang termasuk di antaranya wanita, anak-anak dan sejumlah lansia dibawa ke sebuah desa terpencil bernama Omarkhil di Chardara," ujar Jubir Kepolisian, Hujratullah Akbari seperti dikutip CNN, Selasa (31/5/2016).

Setibanya di desa itu, sejumlah orang yang diduga anggota kelompok Taliban membunuh keenam sandera. Namun tidak dijelaskan bagaimana sebagian sandera lainnya dapat bebas.

Polisi saat ini menjalin kerjasama dengan ulama dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi membebaskan mereka yang masih disandera.

Meski pihak kepolisian mengklaim Taliban berada di balik peristiwa penculikan dan pembunuhan itu, namun kelompok itu belum memberikan pernyataan apapun.

Pemimpin Baru Taliban Menolak Pembicaraan Damai

Di bawah pemimpin baru Taliban, Mawlawi Haibatullah Akhundzada, kelompok itu telah bersumpah tidak akan melakukan pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan.

Akhundzada menduduki puncak kepemimpinan Taliban setelah Mullah Mansour -- pemimpin sebelumnya -- tewas dalam serangan drone Amerika Serikat di perbatasan Afghanistan - Pakistan.

Dilansir CNN, Taliban di bawah pimpinan Akhunddzada dilaporkan akan mengikuti kebijakan militan pendirinya, Mullah Omar -- ia tewas karena TBC pada 2013 lalu.

Tak lama setelah mengumumkan pemimpin baru mereka, kelompok itu melancarkan serangan bom bunuh diri di Kabul. Akibat peristiwa itu, 10 orang tewas dan empat lainnya terluka termasuk di antaranya dua orang anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini