Sukses

Korban Kejahatan Seksual Brasil: Saya Menanti Keadilan Tuhan...

Seorang gadis asal Brasil menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan 33 pria. Kini, ia menuntut keadilan.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Penderitaan bertubi-tubi dirasakan seorang gadis asal Brasil. Ia tak hanya menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan 33 pria bejat di Rio de Janeiro, tapi juga dipermalukan dengan foto dan video bernada melecehkan yang beredar di dunia maya.

Kini, ia menanti keadilan. Bukan dari para hakim, namun yang datang dari Yang Maha Kuasa.

"Jika saya harus menunggu sistem peradilan bertindak, mereka telah menunjukkan bahwa tidak ada apapun yang akan terjadi," kata dia, didampingi pengacaranya, kepada TV Record, seperti dikutip dari CNN, Selasa (31/5/2016).


"Saya menanti keadilan dari Tuhan, yang mungkin datang terlambat namun pasti akan terjadi."

Selama wawancara, wajah gadis 16 tahun tersebut ditutupi. Meski demikian, kepahitan yang menyeruak dari dalam hatinya terpancar saat menceritakan kejadian penyerangan seksual, segala penghinaan yang dialaminya.

Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih yang ia sampaikan pada orang-orang yang memberi dukungan.

Kasus yang menimpa korban menggegerkan Brasil -- meski kekerasan dan kriminalitas biasa terjadi di negara itu.

Demo menentang pemerkosaan berlangsung di Brasil (Reuters)


Protes dilancarkan di media sosial, sementara para demonstran turun ke jalan di sejumlah kota di Negeri Samba.

Di Rio de Janeiro, kota yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2016 Agustus mendatang, para demonstran menggantung pakaian bernoda merah di sepanjang Pantai Copacabana akhir pekan lalu.

Sementara, di Brasilia, polisi menggunakan semprotan merica untuk menghalangi para demonstran yang mencoba masuk ke gedung Mahamah Agung -- untuk memberikan karangan bunga dan poster bernada kritik yang menyebut soal "budaya pemerkosaan" di Brasil.

Skandal dalam Video 38 Detik

Skandal kekerasan seksual tersebut mengemukan pekan lalu, saat video berdurasi 38 detik diposting di Twitter.

Video tersebut menayangkan korban dalam kondisi memprihatinkan, sementara para terduga pelaku -- yang beberapa di antaranya membawa senjata --berkoar bahwa setidaknya 30 orang telah melakukan tindakan seksual pada gadis itu.

Aparat sejauh ini mengaku telah mengidentifikasi setidaknya 30 orang yang terlibat dalam insiden tersebut. Namun, belum ada penahanan yang dilakukan.

Pada Senin pagi, polisi menggerebek sebuah favela atau tempat kumuh di Rio barat -- di mana kejahatan itu terjadi.

Polisi Brasil menolak mengatakan berapa banyak tersangka yang mereka cari.

Sementara itu, kepala penyelidik dalam kasus tersebut diganti di tengah krisis adanya bias melawan korban. Perkara itu kini ditangani  unit polisi untuk kejahatan terhadap anak di bawah umur dan Departemen Sosial.

Dalam wawancaranya dengan TV Record, korban mengatakan, dukungan yang ia terima punya arti sangat penting.

"Karena aku tak yakin keadilan akan ditegakkan, dan bahwa aku akan dipermalukan, awalnya saya bahkan tak ingin memberitahu ibuku," kata dia. "Namun, saya sekarang yakin bahwa jika saya melalui semua ini sendirian, akibatnya justru lebih buruk."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini