Sukses

Iran Tak Akan Berangkatkan Jemaah Haji Tahun Ini

Dikarenakan berbagai alasan, Iran tidak akan memberangkatkan jemaah haji tahun ini.

Liputan6.com, Teheran - Iran dikabarkan tidak akan mengirimkan jemaah haji pada 2016 ini. Tindakan itu dilakukan dengan alasan Arab Saudi dituding gagal memberikan jaminan keamanan bagi warga negaranya.

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaberi Ansari kepada Channel 3 yang dikutip CNN, Senin (30/5/2016) para pejabat Arab Saudi menolak untuk memberikan dukungan konsuler atau jaminan keamanan bagi jemaah haji asal Iran.


Organisasi Haji Iran dalam sebuah pernyataannya menjelaskan, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Arab Saudi, namun pembicaraan itu tidak memberikan solusi apapun.

"Berbagai usaha kami tidak dihiraukan oleh pihak Arab Saudi, karena mereka tidak akan mengeluarkan visa bagi warga Iran yang berdomisili di Iran, sehingga tidak memungkinkan bagi Iran Air Flight untuk menerbangkan para jemaah," jelas pernyataan tersebut.

Namun, pendapat lain dilontarkan oleh Kepala Pengadilan Negeri di Madinah, Arab Saudi, Sheikh Dr. Saleh bin Abdulrahman bin Sulaiman Mohaimeed yang menuding Iran memiliki motif lain di balik tidak diberangkatkannya jemaah haji.

"Penolakan Organisasi Haji Iran untuk menandatangani berita pengaturan Haji menunjukkan maksud untuk mendistorsi dan mempolitisasi ritual haji terhadap warga Iran dan dunia," ujar Sheikh Dr. Saleh bin Abdulrahman bin Sulaiman Mohaimeed kepada Saudi Press Agency.

Arab Saudi belum lama ini telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Pasalnya, Kedutaan Besar Arab Saudi di Iran diserang sekelompok massa yang marah setelah negara itu mengeksekusi seorang ulama Syiah.

Ibadah Haji dan Isu Keamanan

Haji 2015 mungkin dikenang sebagai salah satu musim haji paling memprihatinkan sepanjang sejarah. Setidaknya 769 orang dilaporkan tewas setelah berdesak-desakan di Mina.

Dari ratusan orang yang tewas, 464 di antaranya merupakan jemaah haji asal Iran. Menurut Pemerintah Iran, jumlah jemaah haji Iran yang tewas lebih dari angka tersebut.

Memanasnya hubungan kedua negara, membuat Iran menerapkan sejumlah aturan, yakni melarang semua impor asal Arab Saudi dan mengatakan warga Iran tidak bisa berziarah ke Kota Mekah dan Madinah. Keduanya, baik Iran maupun Arab Saudi disebut menderita kerugian pascaketegangan itu mengingat Iran merupakan negara dengan kelompok peziarah terbesar.

Bentrokan terakhir antara kedua negara diketahui terjadi pada tahun 1987, pada saat itu ratusan orang mengadakan protes anti-Barat. Lebih dari 400 orang yang kebanyakan peziarah Iran dilaporkan tewas dalam bentrok dengan pasukan keamanan Arab Saudi itu.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini