Sukses

Kereta Cepat Xinjiang-Eropa, Era Baru 'Jalur Sutera'

Wilayah terbesar di Tiongkok itu kini tengah bergegas membangun infrastruktur kereta cepat

Liputan6.com, Xinjiang - Ambisi China untuk menjadi negara nomor satu produsen kereta cepat tak terbendung. Demi memenuhi keinginan tersebut, Provinsi Daerah Otonomi Uighur Xinjiang kini tengah berbenah.

Ketika mendengar kata Xinjiang yang terlintas di benak adalah padang rumput dan bukit. Namun, ibukota Xinjiang, Urumqi ternyata memiliki zona ekonomi sendiri. Kawasan itu dibangun dengan penuh keseriusan oleh pemerintah Daerah Otonomi Uighur Xinjiang. Termasuk di antaranya kereta api cepat.

Wilayah terbesar di Tiongkok itu kini tengah bergegas membangun infrastruktur kereta cepat yang rencananya akan menghubungi Xinjiang ke Beijing.

Selain itu, provinsi yang berbatasan dengan 8 negara --Mongolia, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Afghanistan, Pakistan, dan India itu memiliki ambisi besar lainnya. Yaitu menghubungkan Beijing, Urumqi Xinjiang dan Eropa.

Hal yang melatarbelakangi ambisi itu tak lain adalah sejarah di masa lalu. Ribuan tahun lalu, Xinjiang adalah jalur yang menghubungkan Eropa dan Asia untuk membentuk peradaban. Rute perdagangannya disebut dengan Jalur Sutera.

Fakta itu diungkapkan oleh Presiden Direktur Stasiun Kereta Api Cepat Xinjiang, Zhang Weimin. Kepada Liputan6.com yang tengah berkunjung ke proyek pembangunan, ia mengatakan proyek itu adalah pembangunan besar-besaran, mewujudkan cita-cita masa lalu.

"Anda bisa lihat, kami tengah membangun stasiun kereta api cepat yang dikelilingi super blok area tempat tinggal dan kawasan bisnis, seperti Jalur Sutera masa moderen," ujarZhang pada Kamis 25 Mei 2016.

"Tak jauh dari stasiun, ada dua gedung bertingkat, rencananya itu adalah Silk Road Tourist Center. Kami akan menyediakan berbagai informasi dan sejarah tentang pembangunan ini," lanjutnya lagi.

Stasiun itu berada di kawasan zona ekonomi, yang diberi nama Urumqi Economic and Technological Development (UETD). Zona itu telah dibangun pada 1994, namun baru pada 2011 wilayah itu berintegerasi mewujudkan impian China merajai teknologi.

Sementara, rel kereta api Xinjiang telah dibangun pada 1952. Kini jalur itu melayani Xinjiang- Lanzhou-Beijing.

"Dulunya butuh waktu 48 jam menempuh Urumqi-Beijing. Dengan high speed train, jarak bakal dicapai dalam waktu 16 hingga 19 jam," lanjutnya.

"Tidak hanya itu, ke depan, kami akan mewujudkan Jalur Sutera serta menghubungkan Beijing-Urumqi- Moskow hingga London," tegasnya.

Menurut Zhang khusus wilayah transportasi, memiliki luas 37,2 km persegi. Sementara bangunan utama stasiun 8,7 km persegi. Adapun nilai investasi mencapai 127,5 miliar yuan. Proyek itu rencananya akan selesai 2 tahun mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.