Sukses

Taliban Umumkan Pemimpin Baru Pasca-Tewasnya Mullah Mansour

Taliban umumkan pemimpin baru pasca tewasnya Mullah Mansour dalam serangan udara Jumat 20 Mei di perbatasan Pakistan.

Liputan6.com, Kabul - Setelah Mullah Akhtar Mansour dilaporkan tewas dalam sebuah serangan drone AS di perbatasan Afghanistan-Pakistan, kini Taliban mengumumkan pemimpin baru mereka. Mawlawi Haibatullah Akhundzada adalah sosok yang ditunjuk sebagai pengganti Mansour.

Dalam sebuah pernyataannya seperti dikutip BBC, Rabu (25/5/2016), Taliban mengakui serangan pesawat tanpa awak AS telah menewaskan Mullah Mansour. Mereka menyatakan, Mawlawi Haibatullah Akhundzada kini menjabat sebagai pemimpin kelompok itu.

 



Belum banyak informasi yang dapat ditemukan terkait sosok pemimpin baru Taliban itu.

Sosok Mawlawi Haibatullah Akhundzada selama ini diketahui merupakan salah satu wakil pemimpin Taliban Afghanistan. Dalam pernyataannya Taliban juga mengatakan, Mullah Mohammad Yaqub kini menjabat sebagai wakil pemimpin bersama dengan Sirajuding Haqqani.

Mullah Mohammad Yaqub adalah putra dari Mullah Omar, pemimpin Taliban sebelum Mullah Mansour. Ia meninggal dunia akibat penyakit TBC.

Diumumkannya pemimpin baru Taliban ini menghapuskan keraguan berbagai pihak terkait kematian Mansour. Meski laporan tewasnya Mansour telah dikonfirmasi oleh Pemerintah AS dan pihak Taliban sendiri, namun sebagian meyakini Mansour masih hidup dan kini berada di Pakistan.

Mansour dilaporkan tewas bersama seorang pengikutnya dalam serangan udara Jumat 20 Mei, tepatnya pada malam hari waktu setempat. Hal itu ditegaskan oleh Komandan senior Taliban, Mullah Abdul Rauf.

Mansour naik ke tampuk pimpinan setelah ia terpilih dalam sebuah pemilu pada tahun 2015. Seorang jurnalis, Sami Yousufzai, menggambarkan sosok Mansour sebagai seorang yang cerdas.

"Mullah Mansour adalah sosok cerdas dan orang yang terencana ketika saya bertemu dia di hari-hari ketika di Pakistan. Dia pernah berkunjung ke toko buku Islam milik ayahku di kamp pengungsian Afghanistan di Jalozai, di Khyber-Pukhtunkhwa, Pakistan," ujar Sami Yousufzai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini