Sukses

Payudara Terlalu Besar, Wanita Ini Diusir dari Pusat Kebugaran

Perempuan ini mengalami diskriminasi diusir dari pusat kebugaran karena memiliki payudara terlalu besar.

Liputan6.com, Orleans - Biasanya, payudara berukuran besar seakan menjadi dambaan. Namun memiliki payudara berukuran besar bisa juga mengundang masalah. Misalnya kalau payudara yang berukuran besar dianggap terlalu mencolok di balik pakaian kebugaran.

Dikutip dari The Sun pada Jumat (20/5/2016), seorang wanita bernama Jenna Vecchio merasa mendapat perlakuan diskriminasi karena ukuran payudaranya.

Seperti layaknya wanita lain yang datang ke sebuah pusat kebugaran di Kota Orleans, Provinsi Ontario, ia pun datang mengenakan tank top. Menurut dia, karena memiliki ukuran payudara yang besar dibandingkan dengan para wanita lain di sana, ia merasa menjadi sasaran perhatian pihak pusat kebugaran. 

Dengan mengaku sebagai Rose di Facebook, ia mengadukan hal ini sebagai tindakan diskriminasi. Sang penulis warga Kanada ini menuliskan, "Saya adalah anggota Movati Athletic Club di Orleans, Ontario. Saya diberitahukan oleh penyelia di klub itu bahwa tank top saya adalah pakaian yang tidak pantas dan mengganggu para karyawan dan anggota lain."

"Di Movati, mereka memiliki aturan busana yang menyatakan bahwa hanya pakaian gym dan pakaian sopan saja yang boleh dikenakan. Saya akan memulai dengan mengatakan bahwa tank top saya tidak ada bedanya dengan banyak tank top wanita lain di klub itu, hanya saja ukuran dada saya jauh lebih besar untuk rangka saya dibandingkan dengan para wanita lain."

Seorang wanita bernama Jenna Vecchio merasa mendapat perlakuan diskriminasi karena ukuran payudaranya. (Sumber Metro News)

"Setelah bertanya kepada setiap wanita di klub itu yang berhasil saya temui ketika sedang keluar perihal apakah pakaian saya mengganggu, mereka menjawab tidak. Jelaslah bahwa mereka yang terganggu hanyalah dua orang wanita penyelia yang bekerja di klub pada hari ini."

"Saya tegaskan kepada mereka bahwa pakaian saya tidak ada bedanya dengan pakaian wanita lainnya. Mereka memberitahukan saya bahwa bukan itu masalahnya, tapi karena ukuran dada saya, sehingga saya tidak boleh mengenakan tank top."

"Saya merasa dipermalukan dan didiskriminasi karena tubuh saya. Saya diincar dan tidak adil mengatakan bahwa saya tidak bisa memakai tank top padahal wanita lain boleh-boleh saja!"

"Jadi, beda bentuk tubuh berarti beda ukuran? Saya ingin membawa urusan ini kepada khalayak! Jika tank top tidak boleh saya pakai karenaukuran dada saya, maka seluruh wanita tidak boleh memakai tank top ukuran berapa pun."

Wanita itu melanjutkan amarahnya, "Ini adalah bentuk diskriminasi aturan berpakaian. Beda bentuk bukan berarti beda aturan!"

Ia menambahkan, "Penyelia di Movati mengatakan kepada saya bahwa mereka adalah klub swasta dan berhak membuat aturan mereka sendiri! Diskriminasi tidak baik!"

Wanita itu juga mengunggah gambar dirinya mengenakan tank top dan bertanya, "Ada tiga gambar saya mengenakan baju saya di pusat kebugaran hari ini! Bilang ke saya kalau ini mengganggu!"

Seorang wanita bernama Jenna Vecchio merasa mendapat perlakuan diskriminasi karena ukuran payudaranya. (Sumber situs web Movati Athletic)

Tanggapan Klub Kebugaran

Sean Whittal, direktur kawasan Ottawa untuk Movati Athletic Group, menanggapi melalui suatu pernyataan, "Di Movati Athletic, setiap hari kami berupaya menciptakan suasana di mana semua anggota merasa diterima, merasa nyaman, dan merasa sehat."

"Kami meminta kepada para anggota untuk saling menghormati ketika berada di gym, dan mencakup pemakaian busana atletik yang sopan dengan sepatu yang pantas, membatasi penggunaan telepon selular dan menjaga kebersihan fasilitas itu."

"Penting bagi kami bahwa semua anggota memiliki pengalaman positif di Movati dan kami memandang kebutuhan dan perasaan mereka dengan sungguh-sungguh."

"Dengan demikian, ketika Sabtu lalu beberapa anggota gym kami menyuarakan keluhan tentang pakaian Vecchio karena membuat mereka merasa tidak nyaman dan dipandang bertentangan dengan kebijakan aturan berpakaian, pegawai kami mempelajari situasinya dan bicara kepada Vecchio."

"Tentu saja tidak ada maksud kami membuatnya malu, namun kami merasa harus menanggapi masalah ini. Kami masih mendalami hal ini, dan akan dengan senang hati duduk bersama serta berbicara dengan Vecchio secara lebih terinci sambil terus menyidik kejadian ini."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini