Sukses

'The Oppenheimer', Berlian Terlangka di Dunia Terjual Rp 783 M

The Oppenheimer akhirnya terjual dengan harga US$ 57.6 juta atau seharga Rp 783 miliar. Namun, identitas pembeli tersebut tidak diketahui.

Liputan6.com, Jenewa - Sebuah berlian biru dengan berat 14.6 karat, dilelang di rumah lelang terkenal, Christie's, di Jenewa, Swiss, pada hari Rabu 18 Mei 2016.

Berlian biru terang yang dikenal dengan sebutan 'Oppenheimer Blue' itu, terjual dengan harga yang fantastis, US$ 57,6 juta atau seharga Rp 783 miliar -- memecahkan rekor baru berlian termahal di dunia.

"Berlian itu merupakan benda termahal dan berlian langka yang pernah dijual di pelelangan," kata Alexandra Kindermann, seorang juru bicara Rumah Lelang Christie's.

Tidak diragukan lagi, berlian biru itu merupakan jenis paling langka dan memiliki warna yang paling diincar oleh para pencinta berlian di seluruh dunia.

The Oppenheimer -- berlian biru mewah terbesar yang dilelangkan -- berbentuk segi empat dengan berat 14,62 karat itu dilelang dengan harga dimulai dari US$ 38 juta atau Rp 516 miliar hingga US$ 45 juta atau Rp 612 miliar.

Lelang tersebut akhirnya ditutup setelah Rahul Kadakia, pimpinan Christie's, mengetukkan palu atas berakhirnya pertarungan dua orang penelpon, yang berlangsung selama 20 menit.

Kadakia membuka penawaran dari harga US$ 30 juta atau Rp 407 miliar, dan menunggu tanggapan dari penawar misterius tersebut.

"Ini adalah berlian yang hanya muncul sekali seumur hidup. Kita harus menunggu," sindir Kadakia di hadapan peserta lelang.

Setelah melalui sesi penawaran yang menegangkan, lucu, dan penuh dengan kegeraman, The Oppenheimer akhirnya terjual dengan harga US$ 57,6 juta atau seharga Rp 783 miliar. Namun, identitas pembeli tersebut tidak diketahui.

Dikutip dari Fortune.com, Jumat (20/5/2016), berlian itu dulunya adalah milik seorang pengawas pertambangan De Beers di Kanada, Philip Oppenheimer, kemudian memberikan berlian yang mengadopsi namanya itu kepada sang istri.

Oppenheimer, wafat pada tahun 1995 pada umur 85 tahun, selama hidupnya telah membantu pertambangan De Beers meraup banyak keuntungan di pasar berlian.

Laki-laki itu memulai kariernya sebagai penjual dan penyortir berlian pada tahun 1933 di sebuah pertambangan berlian.

"Dia sudah menambang selama 50 tahun. Berlian ini yang dipilih untuk istrinya," kata Raymon Sancort-Baker, direktur lelang Christie's.

Pelelangan di Jenewa itu berlangsung selama dua hari. Christie's berhasil meraup keuntungan sebesar US$ 148,69 juta atau setara dengan Rp 2 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.