Sukses

Suami Ini Ceraikan Sang Istri di Malam Pertama, Ada Apa?

Seorang pengantin pria di Arab Saudi memilih untuk menceraikan istri yang baru dinikahinya hari itu, karena si istri sibuk membalas pesan.

Liputan6.com, Jeddah - Malam pertama merupakan salah satu momen yang dinanti-nanti oleh setiap pasangan pengantin baru.

Namun, apa jadinya bila saat mendebarkan itu malah harus tertunda gara-gara pasangan Anda lebih memilih asyik dengan ponselnya?

Seorang pengantin pria di Arab Saudi memilih untuk menceraikan istri yang baru dinikahinya hari itu, karena si istri sibuk membalas pesan dari temannya.

Menurut laporan yang dikutip dari Independent, Kamis (19/5/2016), pria yang tidak disebutkan namanya itu, menjadi marah karena perilaku istrinya, saat mereka kembali ke hotel tempat bulan madu mereka di Jeddah.

Dia mengatakan, pengantin wanitanya terus menolak untuk diajak ke ranjang dengan alasan sibuk membalas ucapan selamat dari teman-temannya.

Keluarga yang menghadiri acara sakral tersebut mengatakan, setelah acara pernikahan usai, pasangan suami istri itu lalu kembali ke hotel yang sudah mereka pesan.

"Dia mengatakan, istrinya sibuk dengan ponsel dan menolak untuk melayaninya. Dia bahkan mengabaikan suaminya," kata seorang keluarga.

Pria yang baru saja resmi menjadi suami itu kemudian merasa jengkel dan marah karena istri barunya menolak untuk menunda mengirim pesan.

"Aku marah dan bertanya apakah temannya lebih penting dari pada suaminya. Dia menjawab mereka lebih penting," kata pengantin pria itu.

Pada akhirnya mereka berdebat hebat dan sang suami mengatakan dia menceraikan istrinya. Dia lalu meninggalkan hotel.

Keluarga pengantin pria juga menyatakan, kasus perceraian mereka sudah diajukan dan ketika pengadilan mengusut kasus tersebut kepada komite rekonsiliasi, pengantin pria menolak untuk memaafkan istrinya dan menarik kasus tersebut.

Seorang ahli hukum Saudi, Ahmad Al Maabi, mengatakan pada media lokal, angka perceraian pasangan yang baru menikah semakin meningkat, hampir mencapai 50 persen.

Menurut Ahmad, ada beberapa faktor yang mengakibatkan tingginya angka perceraian itu, seperti: kesalahpahaman, perbedaan pandangan, dan kurangnya pendekatan dan rasa tanggung jawab.

"Pernikahan akan hancur jika tidak ada dasar yang kuat dan kepercayaan," kata Ahmad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini