Sukses

Ini Manuskrip Peramal Kiamat dari Abad ke-15

Manuskrip tersebut meramalkan beberapa peristiwa di dunia, termasuk datangnya kiamat.

Liputan6.com, San Marino - Pada abad ke-15, berbagai teks di era tersebut banyak yang mendeskripsikan bagaimana kiamat akan terjadi.

Namun, sebuah manuskrip dari abad itu telah menggambarkan kiamat dengan cara yang sangat berbeda, yakni dengan menggunakan peta.

Ditulis dalam bahasa Latin, manuskrip itu menceritakan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 1651.

Penulisnya hingga kini tak diketahui. Namun sejumlah spekulasi mengatakan bahwa manuskrip itu ditulis oleh seorang dokter terpelajar yang dikenal sebagai Baptista.

Dikutip dari Daily Mail, Sabtu (14/5/2016), manuskrip itu dibuat di Lubeck, Jerman, selama tahun 1486 dan 1488. Saat ini, dokumen tersebut berada di Perpustakaan Huntington, San Marino, California.

Ramalan itu diawali dengan peta yang menggambarkan keadaan dunia antara tahun 639 hingga 1514. Bumi digambarkan sebagai lingkaran besar, serta terdapat air mengelilingi potongan yang mewakili Asia, Afrika, dan Eropa.

Dalam manuskrip, sang penulis memperingatkan kebangkitan Islam dan bagaimana perkembangannya mengancam Kristen.

"Manuskrip tersebut sangat anti Islam," ujar penulis Apocalyptic Cartography, Van Duzer.

"Prasangka tersebut (Islam), menyebar luas di berbagai tempat dan waktu pada masa itu," tambahnya.

Peta lain di dalam manuskrip mendeskripsikan 'Pedang Islam' menaklukkan Eropa dan menyebar ke seluruh dunia.

Lima pedang di tempatkan di dalam peta Bumi dan bertuliskan 'Ini mengoreksi', 'Ini reformasi', 'Ini menghancurkan', dan 'Ke Roma'. Sedangkan pada pedang ke lima tak terdapat tulisan.

Gambar lima pedang (kiri) dan simbol dajal (kanan) yang terdapat dalam manuskrip (The Huntington Library)

Teks yang berada di sekitar gambar tersebut mendeskripsikan peristiwa-peristiwa di dunia yang akan terjadi sejak tahun 1515 hingga 1570.

Setelah itu terdapat simbol segitiga di peta berikutnya yang menunjukkan kebangkitan Dajal pada tahun 1570 hingga 1600.

Gambar berikutnya menunjukkan empat tanduk mencapai ujung Bumi, yang menandakan jalan berbeda yang ia gunakan untuk meyakinkan orang-orang untuk mengikutinya, yakni penipuan, kelicikan, kekejaman, dan berpura-pura menjadi Tuhan.

Gambar empat tanduk dajal (kiri) serta jarak Bumi ke surga dan neraka dalam manuskrip kuno asal Jerman tersebut (The Huntington Library)

Setelah mendeskripsikan peta tersebut, ia menggambarkan dunia setelah apokaliptik dengan bendera dan hukum Kristus berada di pusat Bumi pada 1601 hingga 1661.

Penulis manuskrip itu mencakup informasi lebih rinci pada halaman khusus untuk menjelaskan hari penghakiman. Selain itu, ia juga menjelaskan jarak antara Bumi dengan surga dan neraka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.