Sukses

7 Modus Canggih Menyontek yang Tak Terbayangkan

Kemajuan zaman membuat modus menyontek kian canggih.

Liputan6.com, London - Kemajuan zaman membuat modus menyontek semakin canggih. Sebuah thread di situs sosial media, Quora, mencatat sejumlah cara baru yang dipakai para murid dalam melakukan tindak kecurangan itu.

Gaya menyontek yang baru itu pun tak luput dari pengamatan para guru. Beberapa guru mendapati siswanya menulis sontekan di bagian belakang kalkulator dengan menggunakan pensil dan sebagian lainnya menggunakan headphone berwarna kulit agar tidak dicurigai oleh pengawas.

1. Menulis Jawaban di Balik Tutup Botol

Dikutip dari Daily Mail, Kamis (12/5/2016), seorang guru bernama Morgan Evans membeberkan sejumlah cara berbuat curang yang pernah ia temui sepanjang karirnya. Misalnya dengan menulis sontekan di balik tutup botol air minum. Ia juga pernah menemukan siswa menggunakan telepon genggam untuk mencari jawaban.

 2. Memakai Earphone Warna Kulit

Kemajuan zaman membuat modus menyontek kian canggih. Earphones ini berwarna mirip warna kulit manusia. (Sumber shopclues.com)

Lea Hi, yang menyebut dirinya sebagai guru berpengalaman, mengatakan bahwa para pelajar di era modern sangat cerdik. Karena menurut Lea, mereka memanfaatkan keragaman teknologi seperti earphone warna kulit dan beberapa barang elektronik lainnya untuk meluluskan diri dalam ujian.

3. Menggunakan Perangkat Canggih

Pada bulan Mei lalu, sekitar 3000 calon mahasiswa di Thailand diminta mengulang ujian setelah pihak universitas mendapati mereka menggunakan perangkat canggih untuk berlaku curang.

Arthit Ourairat, rektor di Universitas Rangsit mengunggah foto sejumlah perangkat tersebut ke laman Facebook miliknya pada Minggu lalu. Ada juga unggahan surat pembatalan ujian setelah kecurangan itu.

Ada-ada saja cara yang dilakukan siswa untuk lulus ujian. Bukannya belajar dengan baik, malah berbuat curang menggunakan teknologi.

Tiga calon mahasiswa diketahui menggunakan kamera nirkabel yang tertanam dalam bingkai kacamata mereka. Kamera itu  memperlihatkan soal-soal ujian kepada anggota komplotan di luar kelas dimana ujian berlangsung.

Soal pun dikerjakan oleh komplotan penjual jawaban tersebut sebelum dikirim ke siswa yang sudah membayar mereka dengan menggunakan ponsel pintar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mulai dari Papan Tulis Hingga Kecerobohan Petugas

4. Menulis Jawaban di Papan Tulis

Masih banyak cara-cara curang yang dinilai sebagai gaya lama dalam urusan menyontek. Misalnya, menulis kode atau lambang di papan tulis. Gaya ini diakui seorang pelajar bernama Devatrisha Purkayastha pernah dipakai oleh temannya.

"Dalam ujian komputer, kami diminta menggambarkan ikon-ikon Microsoft Office. Dan kami kelabakan. Lalu seorang teman memutar akal. Ia menggambar ikon-ikon yang cukup sulit itu di bagian pojok papan tulis, tepat di depan kami. Dan tidak satu pun guru melihatnya."

5. Memasukkan Jawaban ke Lubang Bolpoin

Curang ujian cara lama, dengan menyisipkan gulungan kertas ke dalam bolpen.(Sumber WikiHow)

Seorang pelajar, Brandon Willington, telah memiliki ide cukup pintar. Ia meminta temannya untuk membuka bolpoin agar ia dapat memasukkan "gulungan-gulungan kecil kertas" ke dalam lubang bolpoin tersebut.

6. Meminta Penilaian Ulang

Anthony Yeh, insinyur perangkat lunak yang pernah menjadi asisten dosen suatu mata kuliah teknik mengungkapkan bahwa para mahasiswa kerap melakukan kecurangan dengan cara menambahkan jawaban pada kertas ujian yang telah dinilai.

Ia menuliskan,"Setelah jawaban ujian dikembalikan, para mahasiswa menelusurinya dan mengubah atau menambah isi jawaban sehingga seakan-akan sang dosen luput menilainya."

Mahasiswa teknik terkadang curang dengan cara mengganti atau menambahkan jawaban setelah diberi penilaian. (Sumber imgur.com)

"Mereka mendatangi dosennya dan meminta penilaian ulang. Ini dilakukan secara meyakinkan dan tidak terlalu susah dilakukan karena jawaban-jawaban kuliah teknik seringkali menyertakan diagram, matematika, dan istilah-istilah ruwet. Penilaiannya memang susah dan sering terjadi kesalahan."

7. Memanfaatkan Kecerobohan Pihak Berwenang

Selain kecurangan, ada kecerobohan. Departemen Pendidikan Inggris merasa sangat malu ketika terjadi kebocoran lembar soal ujian SAT (scholastic aptitude test).

Krisis semakin parah setelah lembar jawaban lain diterbitkan secara tiba-tiba sebelum ujiannya berlangsung. Banyak orang mengira terjadi sabotase.

Soal ujian bahasa Inggris yang diikuti 600 ribu siswa di seluruh Inggris pada 11 Mei ternyata sudah lebih dahulu 'bocor' di internet. Ini adalah kejadian ke dua kali. Jawaban untuk ujian tata bahasa, pengucapan, dan pengejaan diduga telah ada di situs web ujian itu pada malam sebelum ujian berlangsung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.