Sukses

Tungkai Dipatahkan...Ini Cara Ekstrem Tinggikan Badan di India

Bertambah tinggi tubuhnya melewati berbagai proses yang cukup menyakitkan. Di antaranya mematahkan tulang kaki dan menggunakan penopang.

Liputan6.com, Delhi - Komal tak pernah memberitahu kepada teman-temannya ke mana dan di mana ia menghilang selama 6 bulan tahun lalu.

Namun, pemudi berusia 24 tahun itu pergi menemui dr Amara Sarin, ahli bedah ortopedi di Delhi, India. Di tangan dokter itu, tinggi badan perempuan asal Kota, barat India menambah 8 cm.

Bertambah tinggi tubuhnya melewati berbagai proses yang cukup menyakitkan. Di antaranya mematahkan tulang tungkai kaki lantas menyambungkannya dengan pin, dan menggunakan penopang hingga ia bisa berjalan lagi.

Bukan tak sedikit uang yang ia keluarkan. Keluarganya sampai harus menjual tanah leluhur agar Komal bisa dioperasi. Namun, baginya, tambahan tinggi sangat berdampak.

 

"Aku punya kepercayaan diri lebih sekarang," kata Komal kepada Guardian, seperti dilansir Liputan6.com Senin (9/5/2016).

"Aku tadinya cuma punya tinggi 137 cm. Orang-orang sering mengejekku dan aku tak bisa mendapatkan pekerjaan. Sekarang, adik perempuanku juga akan menjalani operasi yang sama," lanjutnya lagi.

Di India, orang yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata dianggap menarik. Oleh sebab itu, Komal adalah salah satu kaum muda India yang berambisi ingin meningkatkan taraf hidup --memperbaiki kehidupan pernikahan hingga karier masa depan -- dengan melakukan prosedur operasi plastik tinggi badan.

Namun, yang mengejutkan, operasi tinggi badan di negara itu ternyata tak berizin. Lebih parahnya lagi, kebanyakan ahli bedah yang melakukan operasi itu tak memiliki pengalaman.

"Ini adalah salah satu bedah kosmetik paling sulit untuk dilakukan dan orang yang melakukannya baru saja kursus satu atau dua bulan, atau memperhatikan dokter lain yang mungkin saja melakukan eksperimen sendiri. Tidak ada kuliahnya, tidak ada pelatihan yang memadai... Tidak ada," kata dr Sarin.

Pasien yang datang adalah orang-orang yang nekat, termasuk mereka dari luar negeri. Reputasi India sebagai jasa medis dan (katanya) memiliki dokter cukup terlatih membuat mereka dari seluruh dunia datang ke situ.

Wisata medis ke negara tersebut mencapai US$ 3 miliar. Sementara itu, bedah kosmetik yang paling diincar dengan sejumlah 'wisatawan' dari Eropa dan AS. Di dua negara itu, bedah kosmetik seharga 4 hingga 5 kali harga India.

Dr Sarin melakukan bedah kosmetik memperpanjang tungkai kaki demi tubuh lebih tinggi semenjak 5 tahun lalu. Jumlah pasien yang ia tangani mencapai 300 orang dan hanya sepertiga dari India.

Prosedur Mengerikan di Balik Keinginan Miliki Tubuh Lebih Tinggi (Amara Sarin/Guardian)

"Saya dapat telepon 20 kali sehari, dengan keluhan, 'Saya ingin tinggi, saya harus lebih tinggi,'" ungkapnya.

Salah seorang pasien yang melakukan prosedur operasi tinggi badan pada 2015 mengaku telah bertemu 20 dokter sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur itu.

"Kebanyakan dokter yang aku datangi hanya miliki satu atau dua pengalaman. Bahkan ada satu yang tak punya pengalaman sama sekali. Aku harus mencari tahu dokter yang tepat sebelum melakukan pembedahan itu," ujar pria itu.

Kendati demikian, bulan lalu, komite etik di negara bagian Andhra Pradesh menuntut dokter bedah karena telah melakukan prosedur operasi yang tak biasa. Para dokter bedah di India terpecah menjadi dua karena prosedur ini. Banyak di antara mereka tak setuju karena dianggap terlalu ekstrem dan bisa membuat seseorang lumpuh.

"Kami tidak merekomendasi pasien untuk melakukan pembedahan ini kecuali di kasus tertentu. Pembedahan itu tak bertujan untuk dilakukan secara rutin dan memilki risiko tinggi kompilasi," terang dr Sudhir Kapoor, presiden Asosiasi Ortopedi India.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dari Siberia ke India...

Bedah meninggikan tubuh lewat pemanjangan tungkai kaki itu pertama kali dilakukan pada tahun 1950-an di kota kecil di Soviet yang disebut Kurgan di Siberia.

Penemunya adalah seorang Polandia bernama Gavriil Ilizarov. Ia dijuluki 'pesulap dari Kurgan' setelah berhasil melakukan prosedur ortopedi terhadap beberapa orang termasuk atlet lompat tinggi juara Olimpiade.

Namun Ilizarov tak bermaksud kalau tekniknya dilakukan bertujuan untuk kosmetik. Ia melakukan itu bagi pasiennya yang telah mengalami kecelakaan atau terlahir dengan tungkai kaki tak sama panjang.

Prosedur Mengerikan di Balik Keinginan Miliki Tubuh Lebih Tinggi. Gavriil Ilizarov (AFP)

Namun, sekarang teknik Ilizarov dipakai seantero India kendati banyak modifikasi yang lebih modern, lebih cepat, dan tak terlalu menyakitkan.

Dr Sarin yang telah meraih reputasi internasional atas kepiawaiannya melakukan bedah itu memiliki masalah dengan kode etik saat memulainya pertama kali.

"Awalnya saya merasa apakah yang saya perbuat itu benar, namun setelah melihat kepercayaan diri seseorang itu tumbuh, maka saya putuskan untuk melanjutkannya," ungkap Sarin.

Namun, menurutnya bedah tungkai kaki demi tubuh lebih tinggi adalah usaha terakhir.

"Kami sering membuat orang berpikir dua kali untuk melakukan pembedahan ini," kata Sarin. Kebanyakan pasiennya datang dengan kondisi mental kejiwaan yang guncang.

"Kami mencoba memberi konseling terlebih dahulu. Namun, kami kerap kali mendapat ancaman mereka akan bunuh diri kalau kami tak mengoperasinya... Ada dua kali kasus, dan kami memanggil polisi," terang dr Sarin.

Kendati telah mengoperasi ratusan orang, Sarin tetap saja merasakan kekhawatiran.

Namun, ia merasa kesuksesannya mempertinggi tungkai kaki ternyata mampu mengubah orang kehidupan seseorang.

"Anda bakal tak mengenali mereka lagi. Sangat setimpal bagi saya melihat kepercayaan diri pasien-pasien saya berubah dan tumbuh..."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.