Sukses

Ada Foto Anjing Betina di Buku Tahunan Murid Sekolah Ini

Seekor anjing pemandu salah satu murid dicantumkan dalam buku tahunan sebagai bentuk penghargaan.

Liputan6.com, West Monroe - Seekor anjing betina rutin datang ke sekolah di negara bagian Louisiana, menemani seorang siswa, Joseph Ware (14) yang mengidap penyakit langka yang dikenal sebagai Duchenne muscular dystrophy atau layu otot.

Kini, anjing tersebut kembali menyedot perhatian setelah sekolah tempat majikannya sekolah mencantumkan fotonya dalam buku tahunan, bersanding dengan murid-murid lainnya, demikian seperti dikutip dari Al.com pada Senin (9/5/2016).

Joseph Ware mendapat diagnosis layu otot sejak berusia 3 tahun. Penyakit itu berkaitan dengan kondisi genetik yang menyebabkan melemahnya dan meluruhnya otot-otot secara progresif.

Kebanyakan pengidapnya kemudian harus menggunakan kursi roda, bahkan sebelum menginjak usia remaja.

Presley, nama anjing pandu untuk Ware, telah mendampingi anak itu selama 4 tahun, termasuk ketika remaja itu menjadi siswa di Good Hope Middle School.

Ketika tiba hari berfoto, pihak sekolah memutuskan untuk mencantumkan Presley dalam buku tahunan, bersama-sama dengan murid-murid lain. Perlu waktu sekitar 10 menit untuk mendapatkan foto yang bagus.

Ketika pihak sekolah meminta izin kepada Ware tentang pencantuman anjingnya, remaja itu menanggapi, “Kenapa tidak?”, demikian diungkapkan oleh Lori Ware, ibu sang remaja.

Sang ibu melihat gagasan pihak sekolah sebagai suatu hal yang baik karena pada masa lalu, Presley tidak terlalu diterima secara terang-terangan di sekolah.

“Kami pernah punya masalah dengan pihak sekolah dasar untuk menerima Presley, jadi ketika masuk Good Hope dan penerimaan mereka atas anjing itu, sungguh melegakan. Para siswa menyenanginya dan anjing itu pun senang diperhatikan,” lanjut sang ibu.

Presley, dan anjing sekandungnya yang bernama Elvis, sama-sama membantu anak pengidap layu otot. Mereka membantu pemiliknya melakukan hal-hal yang sulit karena pelemahan otot-otot, misalnya membantu mengambil benda yang terjatuh, menekan tombol lampu, atau membuka laci, demikian dilaporkan harian lokal di kota Monroe.

Duchenne muscular dystrophy adalah satu dari sembilan jenis penyakit ini. Penyakit ini disebabkan oleh hilangnya protein yang, pada kebanyakan orang, membantu keutuhan sel-sel otot. Menurut badan Muscular Dystrophy Association (MDA), penyakit ini kebanyakan diidap oleh anak lelaki.

Pelemahan otot bukan hanya membatasi gerakan fisik, tapi juga dapat berdampak kepada otot-otot jantung dan pernafasan. Kemajuan dalam perawatan kardiak dan pernafasan dalam beberapa tahun belakangan ini telah menambah rentang usia pasien sehingga bisa mencapai usia 30-an. Menurut MDA, ada juga beberapa orang yang bisa mencapai 40-an dan 50-an.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini