Sukses

2 Jurus Cegah 'Kiamat' bagi Umat Manusia Menurut Ilmuwan

Beberapa ilmuwan mengaku bisa mencegah 'kiamat' dengan mengubah orbit Bumi dan mengunggah kesadaran manusia menjadi mesin. Maksudnya?

Liputan6.com, New York - Sejumlah ilmuwan meyakini, dalam 500 juta tahun lagi Bumi, manusia bisa saja binasa.

Konon, saat itu Matahari akan mengembang, membuat Bumi jadi lokasi yang tak layak huni, bagi kecoa sekalipun -- yang dikenal sebagai hewan dengan daya tahan luar biasa.

Kondisi di planet manusia sungguh teruk, Bumi berangsur-angsur menjadi tempat yang dingin, tanpa kehidupan seperti pada masa lalunya. 

Namun, menurut sejumlah ilmuwan, masih ada harapan bagi manusia, untuk menghela atau setidaknya menunda 'kiamat'.

Ada dua cara, yakni dengan mengubah orbit Bumi hingga mengunggah kesadaran kita menjadi mesin. Maksudnya?

Bumi yang merana jelang kematian Matahari (New Scientist)

 

Astrofisikawan Columbia University, Michael Hahn dan Daniel Wolf Savin menjelaskan bagaimana kehidupan di Bumi lambat laun menurun. Hal tersebut diterbitkan dalam sebuah esai yang berjudul 'How to Survive Doomsday' dan dipublikasi di Nautilus.

Para ilmuwan mengatakan, harapan hidup manusia kurang dari 500 juta tahun di Bumi -- dengan catatan tidak terjadi perang nuklir atau hantaman asteroid yang mempercepat proses kehancuran tersebut. 

Diprediksi, Bumi akan meleleh 6 miliar tahun dari sekarang ketika Matahari membengkak menjadi raksasa merah, menuju ke kematiannya.

Dikutip dari The Nation, Minggu (8/5/2016), salah satu konsep yang diklaim dapat menyelamatkan nasib manusia adalah dengan memindahkan orbit Bumi. Untuk menjauhkan satu-satunya planet yang jadi rumah manusia dari Sang Surya.

"Jika kita meluncurkan asteroid berukuran 100 kilometer dengan orbit yang sangat dekat dengan Bumi setiap 5 ribu tahun, perlahan gravitasi itu menyebabkan Bumi menjauh dari Matahari...," ujar peneliti.

Mereka juga menyarankan untuk membangun layar Matahari raksasa, dengan diameter sedikitnya 20 kali lebih besar dari Bumi. Untuk apa?

Secara teoritis, cara itu bisa menggeser Bumi menjauh dari Matahari dengan cara yang mirip dengan bagaimana layang-layang terbang tertiup angin.

"Strategi tersebut, pada prinsipnya, menjaga Bumi tetap menjadi zona layak huni hingga saatnya Matahari mengembang menjadi raksasa merah," jelas astrofisikawan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengubah Manusia Jadi Mesin

Manusia Menjadi Mesin?

Selain menggeser orbit Bumi, mereka juga mengatakan, cara lainnya adalah manusia bisa mengubah diri mereka menjadi mesin.

"Metode ini jauh di luar jangkauan kemampuan kami, dan membutuhkan sumber daya komputasi dan pemahaman mengenai neurosains yang lebih dalam," ujar ilmuwan tersebut.

Namun, mereka mengatakan bahwa gagasan mengunggah manusia menjadi mesin secara fundamental mungkin dilakukan.

Film Terminator pertama rilis 1984.

 

"Melakukan ini mungkin tak akan mudah, namun kami mungkin kita dapat mencari tahu hal tersebut dalam beberapa ratus juta tahun ke depan," ujar mereka.

Begini penjelasannya: saat Matahari membengkak dan lebih terang 10 persen setiap satu miliar tahun, Bumi akan merespon dengan menurunkan 'selimut penghangat' yaitu karbondioksida dalam atmosfer.

Dengan sedikitnya karbondioksida, tanaman akhirnya akan mati dan oksigen akan habis. Seiring waktu, suhu Bumi secara dramatis akan meningkat juga.

Mereka menjelaskan, bahwa hewan besar menjadi yang pertama mati. Bahkan, setelah 1,5 milar tahun, wilayah kutub akan terlalu panas sebagai tempat hidup non-mikroba.

Dengan berubah menjadi 'mesin', kata para ilmuwan, manusia diyakini bisa memperlambat laju kepunahannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini