Sukses

Bayi Berjari 31 di China Ini Butuh Uluran Tangan

Honghong, nama bayi laki-laki tersebut memiliki 15 jari tangan dan 16 jari kaki, tapi tidak ada ibu jari di kedua telapak tangannya.

Liputan6.com, Tiongkok - Bagi orangtua, terutama seorang ibu, kelahiran anak di tengah-tegah keluarga adalah hal yang paling membahagiakan di dunia. Apalagi jika anak tersebut terlahir sehat.

Namun terkadang tidak semuanya sesuai dengan harapan. Seperti yang terjadi pada pasangan suami istri asal Desa Zhongping, daerah Pingjiang, Provinsi Hunan, China tengah.

Anak yang dikasihinya menderita kasus polydactyly. Yaitu kelainan lahir bawaan yang memperlihatkan adanya kelebihan jari tangan atau jari kaki pada masing-masing tangan atau kaki. 

Honghong, nama bayi laki-laki tersebut memiliki 15 jari tangan dan 16 jari kaki, tapi tidak ada ibu jari di kedua telapak tangannya.

Selain bisa menyerang manusia, seperti dilansir dari News.com.au, Jumat (6/5/2016), penyakit langka ini bisa juga menyerang hewan seperti anjing dan kucing.

Kini Zou Chenglin dan isterinya berusaha mengumpulkan uang yang cukup guna untuk membiayai operasi pada tangan dan kaki anaknya.(News.com.au)

Zou Chenglin, ayah Honghong menceritakan, istrinya yang bekerja sebagai buruh pabrik di Kota Shenzhen di Provinsi Guangdong bagian selatan juga menderita polydactylism.

"Istrik juga mempunyai satu jari tambahan, masing-masing pada tangan dan kakinya. Karena itu kami khawatir, anak kami mewarisi penyakit tersebut," tutur Zou.

"Tapi setelah kami ke rumah sakit besar di Shenzhen, para dokter di sana menyatakan tidak menemukan adanya cacat lahir selama proses pemindaian."

Zou Chenglin, ayah Honghong menceritakan,istrinya yang bekerja sebaagi buruh pabrik di Kota Shenzhen di Provinsi Guangdong bagian selatan juga menderita polydactylism.(News.com.au)

Kini Zou Chenglin dan istrinya berusaha mengumpulkan uang yang cukup guna untuk membiayai operasi pada tangan dan kaki anaknya.

Karena satu-satunya cara untuk menyembuhkan polydactylism adalah dengan jalan operasi. Mereka berharap upaya ini bisa memberikan kesempatan kepada putra kecilnya yang masih berusia tiga bulan untuk menjadi anak yang tumbuh normal.

Namun para dokter yang memeriksa Honghong mengungkapkan, saat ini operasi belum bisa dilakukan karena usianya yang masih terlalu muda.

Setelah usia Hong enam bulan atau menjelang satu tahun, barulah bisa dilakukan operasi. Demikian dilansir dari Shanghaiist, Jumat (6/5/2016).

Sementara ini, baik Zou dan istrinya tengah mencari saran terbaik dari para dokter bagaimana cara memperlakukan putranya.

Beberapa mengatakan operasi yang dilakukan akan sulit dan tergolong rumit. Karena tidak hanya menghilangkan jari-jari yang berlebih, tapi juga perlu dilakukan rekonstruksi pada ibu jarinya.

"Diperkirakan biaya yang dibutuhkan sekitar 200.000 yuan atau sekitar US$ 30.000 atau Rp 396 juta," kata Zou ayah bayi malang tersebut, yang dilansir dari CNN.

Honghong lahir dari orangtua yang keduanya hanya bekerja sebagai buruh idan sangat miskin. Untuk mencari dana agar bayinya memliki fisik yang sempurna, mereka meminta bantuan lewat internet. 

Sejauh ini dana yang berhasil dikumpukan lebih dari 40.000 yuan atau sekitar US $ 6.000 atau Rp 79 juta lewat sumbangan yang diberikan lewat online. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini