Sukses

Agen FBI Korupsi untuk Beli Mobil Sport dan Operasi Plastik

Agen FBI memakai uang haram itu untuk membayar sepasang mobil sport dan membiayai operasi plastik istrinya.

Liputan6.com, Los Angeles - Mantan agen FBI membuat 'pengakuan dosa'. Ia mengaku mencuri uang lebih dari US$ 136 ribu atau Rp 1,8 miliar dari uang sitaan kasus narkotika.

Uang haram itu ia gunakan untuk membayar sepasang mobil sport dan membiayai operasi plastik istrinya.

Scott M. Bowman, yang pernah ditugaskan di biro Los Angeles, juga mengaku mengajukan laporan palsu dan merekayasa keterangan saksi dalam rangka menutupi jejaknya.

Bowman mengaku bersalah di depan Hakim Jesus G. Bernal. Menurut Departemen Kehakiman Amerika Serikat, pria 45 tahun itu akan dijatuhi vonis pada 15 Agustus 2016.


Sementara, pengacara terdakwa, James Spertus mengatakan, kliennya bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang dilakukannya.

"Bowman telah membayar mahal atas keputusannya yang salah," kata dia, seperti dikutip CNN, Selasa (3/4/2016).

Bowman, agen veteran yang sudah bertugas di FBI selama 10 tahun mencuri uang yang disita selama bertugas pada musim panas 2014, kala ia tergabung dalam gugus tugas yang bermarkas di San Bernardino, di timur Los Angeles.

Untuk menutupi kecurangannya itu, Bowman mengajukan laporan palsu, memalsukan tanda tangan, dan menyuruh seorang polisi lokal untuk berbohong untuknya.

Ia menghabiskan lebih dari US$ 43 ribu atau Rp 567 juta untuk membeli sebuah Dodge Challenger, US$ 27.500 atau Rp 362,8 juta untuk sebuah Scion FRS.

Sementara, duit US$ 26.612 atau Rp 351 juta untuk melengkapi mobilnya dengan speaker, pelek, dan ban baru. Lalu, uang US$ 15 ribu atau 197 juta digelontorkan untuk operasi plastik istrinya.

Di tengah penahanan Bowman, setidaknya satu kasus diabaikan. Belum jelas apa dampak dari pembatalan itu, namun, keputusan bersalah atas dirinya mungkin dijatuhkan dalam perkara lain.

James Struyk, pelaksana tugas direktur yang bertanggung jawab atas FBI di Los Angeles mengatakan, pihaknya melaporkan Bowman ke penyelidik Departemen Kehakiman sesegera mungkin setelah mengetahui pelanggarannya.

"Bowman bertanggungjawab atas tindakannya dengan mengakui kesalahannya," kata Struyk. "Masyarakat harus diingatkan bahwa personel FBI wajib memenuhi standar tertinggi. Pelanggaran apapun yang dilakukan akan ditangani sangat serius," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini