Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Benang Merah 'Bidadari dari Sulawesi' dan Sejarah Boneka Seks

Ternyata boneka seks telah ditemukan semenjak ratusan tahun lalu...

Liputan6.com, Jakarta Penemuan benda misterius yang disebut anak bidadari di Sulawesi tak hanya menghebohkan Tanah Air, namun juga mancanegara. Apa sesungguhnya si cantik yang konon jatuh dari langit itu, jadi tanda tanya besar.

Bukan hanya media nasional yang turut melansir kehebohan tersebut, media asing pun ikut serta meramaikan pemberitaan soal itu.

Spekulasi warga lokal menyebut, si cantik yang ditemukan nelayan bernama Fardin adalah jelmaan penunggu laut.

 

Warga desa menempatkan 'bidadari' di tempat khusus. Bahkan memberinya pakaian layaknya manusia.

Sementara, masyarakat di luar Indonesia yang menyaksikan foto sang 'bidadari' langsung berkesimpulan, jangan-jangan itu adalah boneka seks.

Keberadaan boneka seks sudah ada semenjak zaman Yunani Kuno. Bermula dari legenda Pygmalion yang berkisah tentang pematung jatuh hati pada sosok perempuan hasil pahatannya sendiri. Ia berdoa agar gadis itu menjadi nyata. Permohonannya dikabulkan, mereka pun hidup bahagia selamanya.

Menurut buku The Erotic Doll karya Dr Marquard Smith, kepala studi doktoral sekaligus pemimpin riset Royal College of Art’s School of Humanities, dalam kisah asli, Ovid sang pematung itu tidak hanya mencintai hasil karyanya tapi juga melakukan hubungan seks dengan benda itu.

Inilah komentar pedas para netizen soal kemunculan anak bidadari di Sulawesi.

Sejarah lain menyebut ahli pidato Yunani Athenaeus menulis tentang seorang pria yang bersetubuh dengan Cupid. Pada 1877, ada sebuah kisah tentang seseorang terpergok saat hendak berhubungan seksual dengan replika Venus de Milo pada 1877.

Para pelaut di masa lalu seringkali menggunakan pakaian untuk membuat boneka kekasih yang disebut dame de voyage -- dalam Bahasa Prancis, atau dama de viaje dalam Bahasa Spanyol.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aneka Boneka Seks dari Masa ke Masa...

Di era modern Jepang, industri boneka seks dikenal sebagai 'Dutch wives' -- merujuk pada boneka kulit dari Abad ke-17 yang dibawa pelaut Belanda yang pada masa itu memiliki hubungan dagang dengan penduduk Negeri Sakura.

Boneka seks versi awal yang dikenal publik adalah karya sejenis manekin yang dibuat Man Ray dan Salvador Dali. Karya berjudul 'Mannequin Street' yang ditampilkan di Exposition International du Surrealisme di Galerie des Beaux-Arts pada 1938, menampilkan patung mirip manusia dengan pose erotis.

Konon Adolf Hitler pun memerintahkan pembuatan boneka seks. Ia memberi titah pada seorang komandan SS untuk mendesain benda itu untuk dipakai tentara Jerman dalam Perang Dunia II -- untuk mencegah mereka melampiaskan nafsu pada perempuan non-Arya.

Benang Merah 'Bidadari' dari Sulawesi dan Sejarah Boneka Seks. Bild Lili dan cikal bakal Barbie (Reuters)

Boneka seks tersebut adalah bagian dari 'the Borghild Project', misi rahasia pada tahun 1940-an yang adalah buah pikiran dari pemimpin SS Heinrich Himmler -- yang menjadi orang pertama yang memperingatkan Hitler soal bahaya sifilis.

Sebanyak 50 boneka dipesan untuk tentara Himmler. Namun, 2 tahun kemudian, proyek tersebut berhenti. Gara-garanya, para tentara menolak membawanya. Akan memalukan kalau sampai tertangkap musuh.

Benar atau tidak kabar tersebut, boneka seks komersial memang punya akar di Jerman. Tahun 1950-an, Bild Lilli yang memiliki tinggi 30 cm diciptakan. Bentuknya meniru perempuan seksi dan terinspirasi karakter komik dewasa, Lili.

Dalam bukunya, The Sex Doll: A History, Anthony Ferguson menyebut Bild Lilli adalah 'karikatur pornografi'. Meski dipasarkan untuk pria dewasa, boneka tersebut secara luas dianggap sebagai inspirasi Barbie.

Benang Merah 'Bidadari' dari Sulawesi dan Sejarah Boneka Seks (Reuters)

Di Amerika Serikat, boneka seks pertama kali diiklankan di majalah porno sekitar tahun 1968, ketika menjual perangkat seks lewat media massa dilegalkan. Pada 1980-an, boneka semacam itu bisa ditemukan di banyak sex shop -- sebagian besar jenis tiup mirip balon.

Lompatan besar industri boneka seks terjadi pada akhir 1990-an, ketika seniman Matt McMullen mulai menggarap proyek pembuatan manekin dari bahan silikon, dan mendokumentasikan perkembangan usahanya itu di situs internet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini