Sukses

Ujian Paling Aneh di Dunia, Tenggak Miras atau Tak Lulus

Seorang profesor di Guizhou, Tiongkok ditangguhkan dari pekerjaannya karena memberikan ujian berupa menenggak minuman keras.

Liputan6.com, Guizhou - Seorang dosen universitas di Tiongkok telah ditangguhkan dari pekerjaannya setelah memberikan ujian kepada para mahasiswanya dengan menenggak Baijiu -- minuman keras khas Tiongkok -- dengan memberikan penilaian seberapa banyak gelas mereka bisa habiskan.

"Kalian semua akan bekerja dalam bidang sales setelah lulus nanti, minuman baijiu merupakan sesuatu yang harus kalian pelajari!" kata Gu Ming pada para mahasiswanya dalam pelajaran Traditional Chinese Medcine (TCM) -- Pengobatan tradisional Tiongkok -- di Anshun Vocational Institute berlokasi di Guizhou.

Dilansir dari Oddity Central, Jumat (29/4/2016, sang profesor sebelumnya telah menyiapkan sejumlah gelas plastik berisikan minuman keras itu di meja kantornya, dan meminta mahasiswa untuk menenggaknya.

Mereka yang mampu menghabiskan satu gelas penuh minuman, mendapatkan nilai 100 untuk ujian, setengah hanya akan mendapat 90 sementara satu seruput hanya memberikan 60," katanya.

"Mereka yang tidak minum akan dinyatakan gagal," lanjutnya.

Setelah peristiwa itu, salah satu mahasiswa mengunggah ujian yang tak biasa melalui media sosial Tiongkok, Weibo.

Mungkin ujian itu terdengar mudah, namun baijiu merupakan minuman keras yang mengandung 40 hingga 60 persen alkohol. Namun, Gu Ming tidak menghiraukan hal itu, dan memutuskan untuk memberikan dengan minuman yang menjadi ciri khas dalam dunia usaha Tiongkok.

Setelah ujian, sejumlah mahasiswa ditemukan mabuk di perkarangan kampus. (Oddity Central)

Foto-foto yang diunggah ke media sosial memperlihatkan para mahasiswa lulus dengan nilai-nilai tinggi, dengan menenggak satu gelas penuh baijiu.

Setelah ujian yang tak biasa itu, sejumlah pelajar ditemukan mabuk di wilayah kampus.

Rektor dan masyarakat tidak menanggapi ujian yang dilakukan dengan minuman keras sebagai sesuatu yang lucu, dan telah memicu perdebatan di dunia maya.

Hanya sejumlah mahasiswa membela sang profesor dengan mengatakan, "ia hanya sedang membantu mahasiswanya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini