Sukses

5 Kisah 'Raksasa' Purba di Benua Amerika

Sejumlah hikayat suku-suku Indian bercerita tentang bangsa raksasa kulit putih yang sekarang telah musnah. Siapa mereka?

Liputan6.com, Springwood - Secara turun temurun, sejumlah suku Indian di benua Amerika menceritakan adanya sekelompok ras kaum raksasa kulit putih yang sekarang sudah musnah.

Kisah manusia raksasa itu bukan hanya beredar di kalangan suku-suku Indian di Amerika Serikat, tapi juga merebak hingga Suku Manta di Peru, Amerika Selatan. 

Dikutip dari Ancient Origins pada Jumat (29/4/2016), berikut ini 5 suku yang setidaknya menceritakan kisah tentang ras raksasa tersebut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2 Suku Raksasa

1. Choctaw

Pada 1899, Horatio Bardwell Cushman menulis dalam bukunya yang berjudul "Sejarah suku-suku Indian Choctaw, Chickasaw, dan Natchez".

Cushman menyebut Tradisi Choctaw berkisah tentang ras raksasa yang dulu berdiam di tempat yang sekarang ada di negara bagian Tennessee. Kaum itu diperangi oleh para leluhur mereka ketika mereka tiba di Mississippi sewaktu bermigrasi ke barat.

"Tradisi yang ada menyatakan bahwa Nahullo (ras raksasa) itu memiliki tampilan yang gagah."

Cushman mengatakan bahwa kata "Nahullo" adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan semua orang berkulit putih yang ditemui oleh suku Choctaw ketika pertama kalinya menyeberangi sungai Mississippi.

Disebutkan dia, bahwa Nahullo adalah orang-orang kanibal yang akan dibunuh oleh warga Choctaw ketika ada kesempatan.

Ilustrasi anggota suku Choctaw, salah satu suku pribumi benua Amerika. (Sumber George Catlin, tahun 1834, via Ancient Origins)

2. Comanche

Pada 1857, Chief Rolling Thunder dari Suku Comanche, suatu suku dari dataran Great Plains, memberikan penjelasan tentang ras kulit putih raksasa.

"Setelah melewati bulan-bulan tak terhitung banyaknya, ada ras manusia kulit putih setinggi 3 meter. Jauh lebih kaya dan digdaya dari ras kulit putih manapun yang hidup sekarang."

"Mereka berdiam di kawasan yang luas, membentang dari tempat terbit hingga tempat terbenamnya matahari. Benteng-benteng mereka mengelilingi puncak-puncak gunung, melindungi mereka dari kota-kota padat penduduk di lembah-lembah sekeliling."

"Mereka unggul dibandingkan bangsa maju lainnya, baik sebelumnya maupun sejak saat itu, dalam segala keterampilan, mereka berani dan perkasa, berkuasa atas tanah yang mereka rebut dari pemilik terdahulunya dengan tangan yang kekar dan kuat. Dibandingkan dengan mereka, kaum muka pucat sekarang ini selayaknya kaum pigmi, baik dalam kesenian maupun persenjataan…"

Sang pemimpin menjelaskan bahwa ketika ras ini melupakan keadilan dan welas asih laly menjadi terlalu sombong, maka Roh Agung memusnahkannya dan yang tersisa dari masyarakat itu hanyalah gundukan-gundukan tanah pada bentang-bentang alam.

Hal itu dicatat oleh Dr. Donald "Panther" Yates, seorang peneliti dan penulis buku tentang Pribumi Amerika, melalui blognya.

3 dari 3 halaman

3 Suku Raksasa

3. Navajo

Yates juga menuliskan tentang orang-orang Starnake dalam legenda Navajo.

"Ras kulit putih raksasa dibekali dengan teknologi pertambangan yang mendominasi wilayah Barat. Entah mereka musnah atau kembali ke surga."

4. Manta

Pada 1864, Pedro de Cieza de León menuliskan dalam "Chronicle of Peru" tentang raksasa-raksasa legendaris yang diceritakan kepadanya oleh orang-orang asli Manta.

"Ada beberapa laporan tentang raksasa-raksasa di Peru, yang mendarat di pantai di Saint Elena... kaum pribumi mengaitkannya dengan tradisi yang diterima dari para leluhur mereka dari masa yang sangat lampau."

"Mereka mendarat di pantai dalam perahu-perahu yang terbuat dari alang-alang seukuran kapal-kapal besar. Kelompok orang yang ukurannya berbeda, dari dengkul ke bawah sama dengan tinggi manusia biasa, dan perkasa."

"Kaki dan tangannya masih dalam proporsinya dibandingkan dengan ukuran tubuh mereka, dan mengerikan melihat kepalanya, dengan rambut sepanjang bahu. Ukuran mata mereka seperti piring kecil."

León mengatakan bahwa kebiasaan seksual raksasa-raksasa itu mengesalkan kaum pribumi dan surga, sehingga akhirnya raksasa-raksasa itu dimusnahkan.

5. Paiute

Suku Paiute memiliki tradisi oral tentang manusia kanibal berkulit putih setinggi 3 meter dengan rambut merahnya, berdiam di sekitar tempat yang sekarang dikenal dengan Lovelock Cave di negara bagian Nevada.

Belum jelas apakah tradisi oral tentang Sitecah ini memang ada atau hanya kisah yang dibesar-besarkan, atau dibelokkan dari legenda yang diciptakan setelah Suku Paiute hampir semuanya dibunuh ataupun diusir pada 1833 -- akibat ekspedisi oleh penjelajah Joseph Walker.

Brian Dunning memperdalam legenda Paiute dan mendapati tidak ada penyebutan Sitecah sebagai raksasa. Namun demikian, mereka ditengarai memang melakukan kanibalisme dan diduga memang tinggal di Lovelock Cave.

Ada sisa-sisa tubuh manusia ditemukan di sana. Ada beberapa tulang belulang manusia yang sumsumnya dikeluarkan, sehingga diduga sumsumnya menjadi santapan.

Namun demikian, kanibalisme merupakan praktik yang sangat jarang di antara suku-suku tersebut. Sisa-sisa rambutnya berwarna merah, namun rambut berwarna hitam memang bisa berubah menjadi merah seiring dengan berjalannya waktu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini