Sukses

Kisah Haru Anjing Pahlawan, Melacak Korban Gempa Hingga Ajal Tiba

Ia mati saat pencarian korban gempa Jumat lalu setelah sebelumnya berdinas selama beberapa hari.

Liputan6.com, Ibarra - Seekor anjing pelacak menjadi pahlawan setelah menolong menemukan 7 orang korban bencana gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Ritcher di Ekuador baru-baru ini. Anjing jenis Labrador bernama Dayko kemudian mati dalam melaksanakan tugasnya.

Dikutip dari Telegraph pada Rabu (27/4/2016), anjing berusia 4 tahun merupakan bagian dari hewan penyelamat di dinas pemadam kebakaran Ibarra. Ia mati saat pencarian korban gempa Jumat lalu setelah sebelumnya berdinas selama beberapa hari. Dayko sudah bersama-sama dengan dinas kebakaran selama 3,5 tahun. 

Laman Facebook dinas pemadam kebakaran mengunggah kabar sedih tersebut. Dinas kebakaran menjelaskan,  penyebab kematian hewan kesayangan mereka itu adalah, “infarksi myokardial koroner meluas dan kegagalan pernafasan akut.”

Anjing jenis Labrador bernama Dayko kemudian mati dalam melaksanakan tugasnya. (Sumber Cuerpo De Bomberos Ibarra Ibarra via Facebook)

“Dengan sangat menyesal hati ini kami beritahukan bahwa dinas pemadam kebakaran sedang berduka karena kami baru saja kehilangan Dayko yang ikut serta bertugas melacak di Pedernales,” demikian dikatakan kedinasan tersebut di laman Facebook mereka.

“Sahabat berkaki empat ini telah mengorbankan nyawanya selagi bertugas. Terima kasih Dayko untuk upaya-upaya berani di Pedernales dan beberapa kedaruratan lain yang dikau hadiri. Namamu sangat dijunjung di kesatuan K9.”

Anjing jenis Labrador bernama Dayko kemudian mati dalam melaksanakan tugasnya. (Sumber Cuerpo De Bomberos Ibarra Ibarra via Facebook)

Lebih dari 2.000 orang cedera dalam gempa 16 April lalu yang meluluhlantakkan bangunan-bangunan dan jalan-jalan raya. Aliran listrik pun padam di sepanjang garis pantai Pasifik. Setidaknya ada 654 korban meninggal dunia.

Presiden Rafael Correa mengatakan pada pekan lalu, “Rekonstruksi akan menelan biaya miliaran dolar,” dan dampaknya terhadap ekonomi “bisa sangat besar.”

Sekitar 500 orang spesialis dari Bolivia, Chile, Kolombia, Kuba, Peru, Spanyol, Swiss, AS, dan Venezuela membantu kesatuan-kesatuan pemadam kebakaran setempat dan pasukan khusus.

Pasokan sudah berdatangan melalui udara dari daerah-daerah yang kurang terdampak di Ekuador. Para penyintas diterbangkan untuk mendapatkan perawatan di ibukota Quito dan kota terbesar, Guayaquil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini