Sukses

Ilmuwan Ungkap 5 'Rahasia' Tidur yang Tak Anda Ketahui

Ilmuwan ungkap 5 rahasia tentang tidur yang jarang diketahui oleh orang-orang.

Liputan6.com, New York - Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Selain untuk melepas lelah, ternyata tidur berkualitas dengan jam yang cukup memiliki manfaat lain.

Aktivitas tersebut diketahui berfungsi juga untuk menjaga berat badan, meningkatkan kreatifitas dan daya tahan tubuh, serta masih terdapat banyak manfaat lain jika istirahat dilakukan dengan benar dan berkualitas. 

Namun apakah Anda tahu rahasia tidur yang jarang diketahui orang?

Seperti yang dikutip dari LiveScience, Jumat (22/4/2016), terdapat 5 rahasia tidur yang orang-orang jarang ketahui. Misalnya saja bantahan terhadap anggapan bahwa manusia moderen memiliki jam tidur lebih sedikit dibandingkan dengan nenek moyang.

Berikut adalah 5 rahasia tidur yang diungkap oleh para ilmuwan:

1. Tidur yang Terganggu Lebih Buruk daripada Terjaga

Jika tak cukup tidur, biasanya kita akan lebih mudah marah atau lelah. Namun menurut penelitian terbaru, rasa tak nyaman tersebut jauh lebih besar apabila tidur terganggu.

cara konvensional seperti mengatur alarm hingga meminta orang untuk membangunkan pun tidak cukup ampuh untuk membuat badan bisa terjaga.

Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang tidurnya sering terganggu, akan lebih tak berenergi dan murung pada keesokan harinya daripada mereka yang tidur larut malam namun nyenyak.

Hal tersebut diduga diakibatkan karena orang yang tidurnya terganggu, memiliki waktu yang lebih sedikit untuk berada dalam fase deep sleep -- tidur paling nyenyak.

2. Pola Hidup Modern Tak Mengurangi Jam Tidur

Berbagai kemajuan teknologi seperti gadget sering disebut menjadi penyebab sulit tidur.

Namun sebuah penelitian pada 2015 mengungkap bahwa manusia modern sebenarnya tak memiliki jam tidur yang lebih sedikit dari nenek moyang kita. Bahkan kita tidur lebih lama.

Ilustrasi masyarakat moderen (Foto: Reuters).

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan melihat kebiasaan tidur orang-orang dalam masyarakat berburu dan meramu kontemporer di beberapa wilayah Afrika dan Amerika Selatan.

Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat tersebut tidur kurang dari 6,5 jam, lebih sedikit dari waktu tidur warga Amerika dengan rata-rata 7 hingga 8 jam.

"Kami menemukan bahwa hal tersebut bertentangan dengan banyak petuah yang selama ini didengar, dan kemungkinan jam tidur kita lebih dari nenek moyang," ujar penulis dan peneliti di University of California, Jerome Siegel.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Otak Setengah Terjaga Saat Tidur?

3. Otak Setengah Terjaga

Lumba-lumba diketahui tidur dengan otak setengah terjaga. Berdasarkan penelitian terbaru, ternyata manusia juga mengalami hal yang sama.

Ilustrasi otak manusia (ubergizmo.com)

Subyek penelitian yang tidur pada malam pertama di laboratorium, menunjukkan aktivitas lebih di otak sebelah kiri daripada kanan ketika tidur.

Menurut para peneliti, hal tersebut merupakan bentuk strategi manusia untuk bertahan hidup di lingkungan yang baru. Bagian kiri otak dapat berfungsi sebagai 'tukang ronda' akan membangunkan kita jika terdapat bahaya.

4. Hari Bersalju Membuat Kita Tidur Lebih Lama

Manusia memang tak melakukan hibernasi, namun pada hari bersalju kita sering malas untuk bangkit dari tempat tidur.

Sebuah analisis data dari aplikasi pelacakan tidur, menemukan bahwa orang di negara bersalju tidur lebih lama ketika sedang musim dingin, jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di cuaca hangat.

Salju (Yahoo.com

Contohnya, pada bulan Januari 2015, orang yang tinggal di negara bersalju rata-rata tidur 7 jam 20 menit pada malam hari. Angka tersebut 13 menit lebih panjang dibandingkan dengan negara yang hangat.

Menurut para ahli, kebiasaan tidur akan berubah ketika musim dingin karena berkurangnya waktu siang yang mempengaruhi ritme sirkadian--ritme tetap yang berulang sekitar 24 jam.

5. Beberapa Orang Tidur Terlalu Lama

Kita sering mendengar bahwa banyak orang mengalami kurang tidur. Namun menurut penelitian terbaru, orang dewasa AS yang tidur lebih dari 9 jam mengalami peningkatan.

Tidur Nyenyak : via : healthcareplaza.net

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 menemukan, selama dua dekade, persentase partisipan yang tidur lebih dari 9 jam per hari meningkat dari 28 menjadi 37 persen.

"Banyak yang berkata bahwa orang-orang tak cukup tidur. (Namun) tak ada bukti yang kuat untuk menunjukkan hal tersebut," ujar profesor epidemiologi di Departemen Ilmu Kesehatan University of Chicago, Diane S. Lauderdale.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini