Sukses

Banjir Terparah Melanda Houston AS, 5 Warga Tewas Tenggelam

Menurut Layanan Cuaca Nasional, hujan dan badai diperkirakan akan mengguyur Houston hingga akhir Selasa waktu setempat.

Liputan6.com, Houston - Banjir besar melanda Houston, salah satu negara bagian Amerika Serikat, pada Senin, 18 April 2016 waktu setempat. Ratusan warga terpaksa dievakuasi dari wilayah tersebut demi keamanan.

"Lima orang tewas dalam banjir yang menggenangi wilayah Houston. Banjir juga merobohkan tiang listrik dan merendam ribuan bangunan rumah dan bisnis," kata para pejabat seperti dikutip dari CNN, Selasa (15/4/2016).

"Ini adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa," kata pemerintah kota melalui sebuah situs darurat. "Penduduk Houston harus menghindari perjalanan ke luar rumah."

"Empat kematian terjadi di Harris County," beber para pejabat.

Seorang polisi Harris County melaporkan, di antara korban tewas akibat banjir Houston adalah sopir truk yang ditemukan di dalam taksi yang tenggelam di genangan yang dalam.

"Satu korban laki-laki lainnya juga ditemukan tewas di dalam mobil yang terendam," kata Departemen Pemadam Kebakaran Houston.

"Dua orang lainnya ditemukan tewas setelah petugas patroli menyisir sisi barat Houston," ujar Hakim Harris County, Ed Emmett.

Hakim county di Waller County, Trey Duhon, juga melaporkan bahwa ada pria 56 tahun ditemukan tewas di sebuah kendaraan terendam.

"Diduga kuat mobil keluar dari jalanan dan masuk ke selokan," kata Duhon.

Harris County Emergency Management menuturkan, kru telah melakukan 1.200 upaya penyelamatan banjir hingga Senin sore waktu setempat.

"Banjir merendam setiap bagian Houston. Kami akan menyelamatkan Anda," kata Wali Kota Houston, Sylvester Turner kepada warga yang terdampar.

Menurut Hakim Emmett, 1.000 rumah terendam banjir di Harris County. "Beberapa orang terjebak di rumah-rumah atau loteng mereka," kata juru bicara pemadam kebakaran Ruy Lozano.

"Air itu terlalu dalam untuk dijangkau kru meski menggunakan kendaraan penyelamat khusus, sehingga tim penyelamat mencoba menyelamatkan orang-orang menggunakan kapal," kata Lozano.

Wali Kota Sylvester Turner juga melaporkan bahwa sembilan rumah sakit di wilayah itu ditutup untuk menerima pasien tambahan karena banjir. Para penghuni tiga bangunan apartemen lalu dievakuasi, dan warga berlindung di sebuah mal.

Banjir Paling Parah

Hakim Emmett mengatakan bahwa pada Senin 18 April sore diperkirakan 240 miliar galon hujan mengguyur Houston.

Menurut Layanan Cuaca Nasional, hujan dan badai diperkirakan akan mengguyur Houston hingga akhir Selasa waktu setempat.

Layanan cuaca itu juga mengeluarkan peringatan atas banjir bandang yang berlaku untuk Houston pada Selasa pagi. Banjir mengancam jiwa mungkin akan terjadi puncak hujan pada Senin malam. "Pertambahan satu inci hujan bisa memperburuk banjir," jelas badan tersebut.

Emmett menyebut, peristiwa banjir ini merupakan yang paling parah sejak Badai Tropis Allison pada 2001, yang menewaskan 41 orang. Menurut pusat kontrol banjir distrik Harris County, bencana tersebut menyebabkan kerusakan properti di wilayah itu senilai lebih dari US$ 5 triliun.

Banyak jalan di seluruh wilayah metropolitan ditutup, termasuk kantor-kantor pemerintah. Layanan transportasi bus dan kereta api juga dihentikan pada Senin dinihari akibat kondisi cuaca buruk.

Badai juga mengakibatkan lalu lintas di Houston Hobby Airport terganggu. Menurut akun Twitter bandara, hampir 200 penerbangan dibatalkan pada tengah hari.

Pejabat manajemen darurat mengatakan, sekitar 45 ribu pelanggan di wilayah itu terputus aliran listrik pada Senin sore.

Turner mengatakan, hujan lebat membuat tujuh aliran air meluap dan menyebabkan banjir yang tak pernah terjadi selama bertahun-tahun.

Peringatan banjir bandang juga melanda belasan distrik di selatan Texas, termasuk Houston dan daerah metropolitan Austin.
 
Menurut ahli meteorologi CNN, Sean Morris, situasi itu diduga kuat terjadi akibat tekanan udara rendah yang terhenti yang terjadi di barat Amerika Serikat, yang memungkinkan uap air dari Teluk Meksiko mengalir ke Texas selama beberapa hari terakhir.

"Curah hujan yang sangat lebat diperkirakan akan terus berlanjut sampai Selasa sebelum bergerak ke timur laut dan melemah," tutur Morris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini