Sukses

Presiden Brasil Tuduh Wakilnya Berkomplot Gulingkan Kekuasan

Komentar itu muncul setelah media menerbitkan rekaman suara wakil presiden Brasil membahas garis besar pemerintahan ketika Rousseff mundur.

Liputan6.com, Brasilia - Presiden Brasil Dilma Rousseff menuduh wakilnya, Michel Temer berusaha menggulingkan pemerintah secara ilegal. Menggarisbawahi pro-kontra atas protes masyarakat terhadap posisinya sebagai Orang Nomor Satu di negaranya.

"Wakil Presiden Michel Temer bersalah atas pengkhianatan kepadaku dan demokrasi," ucap Presiden Dilma Rousseff secara tak langsung dalam sebuah pidato pada Selasa 12 April 2016 yang dikutip dari Bloomberg, Rabu (13/4/2016).

Komentar itu muncul sehari setelah media menerbitkan rekaman suara Wakil Presiden Brasil, Temer membahas garis besar pemerintahan ketika Rousseff lengser.

"Sebuah pernyataan tersebar, di mana salah satu kepala dari konspirasi itu berpura-pura menjadi presiden republik ini," kata Presiden Brasil mengacu pada Temer. "Tak ada lagi keraguan atas klaimku, bahwa sedang terjadi kudeta."

Kebocoran rekaman itu terjadi beberapa jam sebelum komite kongres menyepakati 38 suara melawan 27, atas permintaan pelengseran presiden.

Mengecam

Presiden Dilma Rousseff pun mengecam rencana kudeta terhadap dirinya, menunjukkan bahwa Temer adalah salah satu komplotan yang akan menggulingkannya.

"Pesan audio yang dirilis pada hari Senin oleh Temer, adalah bukti konspirasi," ucapnya.

"Mereka sekarang sedang bersekongkol secara terbuka, di siang bolong, untuk mengacaukan presiden terpilih secara sah," imbuh Rousseff.

Kendati demikian, Temer yang terdengar akan menggantikan dirinya sebagai presiden serta menyerukan agar pemerintah bersatu, mengatakan pesan itu dirilis secara tak sengaja. Kantornya menyebut ajudannya melakukan kekeliruan.

Ia pun mengatakan bahwa isi kalimat dalam rekaman tersebut merupakan latihan pidato pengukuhan.

"Banyak orang mencariku, sehingga aku memberikan setidaknya sambutan awal kepada bangsa Brasil, yang saya lakukan dengan kerendahan hati, hati-hati dan moderasi," katanya pada rekaman.

Meski rekomendasi pencopotan Presiden Brasil telah diajukan, keputusan tetap berada di tangan majelis rendah dan senat parlemen mengingat keputusan komisi khusus tidak mengikat dan bersifat simbolis. Kini, dengan menggunakan rekomendasi tersebut, majelis rendah akan menentukan keputusan pada 17 April atau 18 April mendatang.

Keamanan akan ditingkatkan sekitar gedung Kongres, ribuan polisi pun dikerahkan untuk melakukan penjagaan ekstra.

Presiden Rousseff menghadapi dakwaan atas tuduhan bahwa ia melakukan penggelembungan suara menjelang kampanye pemilu dua tahun lalu - yang telah disangkal olehnya.

Pihak oposisi mengatakan dakwaan terhadap pencopotan Rousseff mendapat dukungan sebagian besar masyarakat Brasil.

Jika masalah ini tidak sampai ke Senat, dakwaan tak akan bisa diteruskan. Tapi jika sebaliknya, maka Rousseff akan ditangguhkan selama 180 hari sementara sidang dakwaan berlangsung di Senat.

Wakil Presiden Michel Temer, dari partai oposisi PMDB, akan mengambil alih sementara jabatan Orang Nomor Satu di Brasil. Namun jika presiden dan Temer juga diskors terkait kasus ini, yang akan menjabat presiden adalah Eduardo Cunha, wakil kamar dagang Brasil -- yang kini tengah menghadapi kasus pencucian uang dan beberapa lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini