Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Seks Usia 40 Tahun Lebih 'Hot' Dibanding 20 Tahun?

Banyak wanita yang ingin menikmati seks tapi mengalami sejumlah masalah seperti penurunan gairah hingga kekeringan.

Liputan6.com, London - Ada pandangan bahwa kehidupan seksual di usia 40-an akan menjadi dingin dan melempem. Belum tentu begitu. Samantha Evans, mantan jururawat yang sekarang menjadi seorang pakar seks, menulis di Healthsista tentang cara pandang yang berbeda.

Dikutip dari Daily Mail pada Sabtu (9/4/2016), ia mengaku “tidak mengerti apa-apa” tentang seks pada saat berusia 20-an, tapi sekarang “mengetahui jauh lebih baik”.

Penulis itu berusia 47 dan ia menggemari seks. Penulis itu mengaku berbahagia dalam pernikahannya yang dikaruniai 3 anak. Dua anaknya sudah beranjak remaja. Ia menuliskan mengapa ia sekarang mengetahui lebih baik tentang seks daripada sewaktu berusia 20-an.

Maksudnya adalah untuk menepis pandangan bahwa pada saat melewati usia 40, kehidupan seks seakan raib. Pada usia 20-an ia mengaku tidak mengerti tentang seks, kaum pria, maupun tubuhnya sendiri.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan guna meraih kehidupan seks yang lebih baik. Bagi kebanyakan wanita, mereka belum pernah mengalami seks yang baik, atau tidak menyuikainya. Bukannya mencari cara mengatasi, mereka malah menyerah.

Banyak wanita yang ingin menikmati seks tapi mengalami sejumlah masalah seperti penurunan gairah hingga kekeringan liang kelamin, tapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

Ketika pindah ke London pada usia 23 tahun, Evans bertemu dengan pria yang kemudian menjadi suaminya. Seks tidak selalu menyenangkan. Sebelum memiliki anak, ia beberapa kali mengalami vaginismus, yaitu kejang liang kelamin yang bisa perih. Untung semua itu hilang setelah ia berhenti bekerja dan pindah ke New York.

Wanita itu juga pernah menderita  sariawan liang kelamin, kistitis dan infeksi saluran kemih, sehingga membuatnya khawatir tentang seks. Perlahan-lahan ia menyadari bahwa benda berpewangi menjadi masalah baginya dan perubahan hormon menyebabkan sariawan. Karena tak ada yang memberikan wejangan, ia dan pasangannya tak menggunakan pelumas. 

Sekarang, penelitian dan penulisan tentang seks menjadi pembuka pikiran. Ia pun berpikir tentang bagaimana membuat seks menjadi lebih baik bagi dirinya dan suaminya yang sama-sama berusia di akhir 40-an.

Tertarik? Berikut ulasan Evans...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sering Lakukan Seks dan Tahu yang Dimau di Ranjang

 

Sering melakukan seks

Maksudnya adalah 3 atau 4 kali seminggu. Walaupun bisa berat juga memberi motivasi diri, apalagi jika sedang lelah atau tidak sedang mood. Seperti wanita lain, ia pun gundah ketika alat kelaminnya kering.

Memang seks tidak sesering itu, tapi dengan mengupayakannya, seks terkadang datang ketika tidak sedang ada mood. Sebetulnya tidak harus dengan bersenggama, bisa juga sekedar permainan awal atau saling raba dan berciuman.

Alat bantu memang menyenangkan dan ada juga yang untuk suami. Kadang-kadang hubungan intim tidak memungkinkan, tapi masih bisa mencapai orgasme dengan cara-cara lain.

Seks itu baik bagi kita

Melakukan seks membuat mantan perawat itu merasa enak. Manfaat seks memang banyak, mulai dari pengaliran endorfin hingga pengurangan stres, tidur lebih baik, membuat kulit bercahaya, dan mencegah masalah disfungsi seksual.

Saya tahu yang saya suka dan apa yang suami suka di ranjang

Pada usia 40-an, Evans mengaku mengetahui apa yang dilakukannya kalau sedang melakukan seks. Ia mengetahui apa yang disukainya, apa yang menyebalkannya, dan bagaimana mendatangkan kenikmatan bagi dirinya dan suaminya.

Mereka sudah bersama selama 24 tahun dan merasa seks sekarang lebih baik karena mereka memperbincangkannya dan mengungkapkan apa yang mereka mau, perlukan, dan nikmati.

Mengejutkan, ternyata ia dan suaminya masih memiliki pikiran yang sama tentang seks dan khayalan seks.

3 dari 4 halaman

Konsentrasi dan Terbuka

Dengan semakin bertambah usia, Evans lebih mudah legowo dan menikmati seks daripada terus memikirkan tentang apa yang harus dilakukan atau mengulang-ulang situasi dan perbincangan di hari itu.

Kadang-kadang sulit menekan suara-suara yang berkecamuk dalam pikiran, tapi mulailah berkonsentrasi pada sensasi nikmat yang mengalir di sekujur tubuh, bukannya memikirkan apakah sudah menyiapkan bekal makan siang anak yang sudah cukup dewasa.

 

Mengobrol tentang seks

Bicarakan tentang apa yang disukai, apa yang enak, yang ingin dicoba dan bagaimana hasilnya pada kita. Menulis tentang seks membuatnya merasa lebih baik dan menemukan teknik dan gagasan baru melalui penelitian yang meningkatkan kenikmatan dan kebahagiaan seks.

Banyak pasangan sama sekali tidak bicara tentang seks. Padahal hanya diam terlentang tidak akan berhasil. Pria perlu bimbingan dan lebih ingin menyentuh agar membawa nikmat pada pasangannya.

Tidak lagi menutup-nutupi

Ketika berusia 20-an, ia kerap mengalami kejang liang kemaluan tapi tidak memberi tahu suaminya supaya suami tidak terganggu. Ketika ia mengetahui dirinya kesakitan, suaminya bersedih. Sekarang, kalau tidak nyaman, ia meminta suaminya untuk berhenti.

Banyak pasangan menderita karena tidak ingin mengganggu pasangannya. Seks tidak seharusnya menyakitkan atau tidak nyaman dan jangan mau mengalami seks seperti ini. Ini juga pertanda ada sesuatu yang salah.

4 dari 4 halaman

Alat Bantu Seks

Pakai pelumas

Evans  tidak menggunakan pelumas seksual saat usia 20-an karena itu hanya untuk wanita tua. Sebagai mantan juru rawat, ia menggunakan pelumas untuk keperluan lain.

Sejumlah pelumas berperasa memang bisa terasa pedas dan tidak digunakannya. Ia pun tidak menyadari bahwa pelumas dan gel spermisidal dapat menyebabkan sariawan, kistitis dan iritasi vagina.

Ia menemukan pelumas organik YES 7 tahun lalu dan paling cocok baginya. Penyebutan pelumas langsung dikaitkan dengan wanita menopause, tapi pelumas baik untuk segala usia.

Ada anggapan bahwa wanita muda harus siap untuk seks walaupun perubahan hormon, stres, penyakit dan obat dapat mempengaruhi cairan vagina setiap bulan.

Seks secara kering tidaklah nyaman dan bisa menyakitkan karena menimbulkan lecet dalam liang kemaluan yang bisa terkena infeksi. Pelumas yang baik menyegarkan dinding vagina sehingga lebih lembab dan luwes.

Alat bantu seks membuat perbedaan nyata

Evans dan suaminya menggunakan beraneka ragam mainan seks yang memberikan sensasi seks berbeda. Sebagai pemilik bisnis alat seks, ia mengetahui bahwa mainan seks dari bahan karet tidak baik dan harus dihindari sebisa mungkin.

Penjualan alat bantu seks meningkat pesat karena masyarakat dan warga menyadari manfaat penggunaannya baik untuk kenikmatan maupun kesehatan seksual mereka.

Penelitian mengungkapkan bahwa 75% wanita hanya mengalami orgasme berkaitan dengan klitoris dan fakta ini gagal dipahami banyak pria dan wanita, padahal banyak alat bantu untuk membantu dua pihak.

Banyak wanita memandang mainan seks sebagai ancaman pada hubungan, tapi sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa kebanyakan pria senang kalau pasangan mereka menggunakannya.

Beberapa wanita senang memakai semisal vibrator, tapi merasa aneh kalau pasangan ingin menggunakannya, walaupun banyak alat bantu untuk pria yang dapat meningkatkan kenikmatan bagi keduanya.

Mainan seks tidak dapat menggantikan yang sebenarnya, tapi dapat membantu merasakan kenikmatan seksual saat suami sedang jauh. Banyak wanita yang lebih tua membeli vibrator setelah pasangan meninggal atau putus hubungan.

Alasannya, mereka masih rindu kenikmatan seksual dan masih ingin mengalaminya atau karena pasangan mengalami lemah syahwat dan tidak bisa melakukan seks dengan penetrasi.

Berisiklah…

Mengeluarkan suara-suara kenikmatan menyemangati pasangan melanjutkan apa yang sedang dilakukan. Kebanyakan pria memandang tanggapan pasangan sebagai sesuatu yang lebih merangsang daripada penampilan.

Menyemangati pasangan juga merangsang dua belah pihak. Jalan dua arah.

Percaya dirilah

Evans kini memiliki 3 anak dan masih mengkaitkan bentuk perutnya dengan anak bungsunya yang sudah berusia 11 tahun. Namun demikian, ia memiliki payudara yang menawan.  Terus memikirkan bentuk perut berarti tidak berkonsentrasi pada seks dan pada apa yang terjadi pada tubuh.

Kebanyakan pria tidak ambil pusing soal bentuk tubuh, mereka menyenangi rasa percaya diri pada wanita. Jangan terlalu menekankan pada kesempurnaan ketika pasangan malah menyukai senyuman kita, belah dagu, bokong yang montok atau mata yang mengundang nafsu.

Tak hanya itu, Evans pernah mengalami masalah berat badan di masa lalu. Tapi ia sekarang menemukan keseimbangan antara makan sehat, asupan alkohol sesekali, dan olahraga yang teratur.

Ia cukup menyenangi tampilannya sekarang, yang mungkin tidak mungkin dikatakannya 5 tahun lalu. Ia merasa lebih baik setelah melakukan seks, bahkan jika ia sangat lelah dan ingin tidur saja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini