Sukses

Nonton Drama Korea, 13 Pekerja Korut di Luar Negeri Membelot

Para pembelot itu, 1 pria dan 12 wanita, tiba di Seoul pada Jumat 8 April.

Liputan6.com, Seoul - 13 pekerja Korea Utara yang bekerja di restoran yang dimiliki Korut di luar negeri membelot ke Korea Selatan. Mereka sadar selama ini telah dicuci otak oleh rezim.

Para pembelot itu, 1 pria dan 12 wanita, tiba di Seoul pada Jumat 8 April. Namun, pihak Korsel enggan mengungkapkan restoran mana dan dari negara mana mereka berasal.

Saat kedatangan, kepada pihak berwenang Korsel, mereka mengatakan tak mempercayai lagi Korut setelah menonton drama Korea dan mencari tahu lewat internet saat mereka tinggal di luar negeri.

Pekerja Korut di luar negeri merupakan penghasil devisa terbesar negeri yang mengisolasi diri itu.

 

Devisa negara dari pekerja luar negeri mencapai US$ 200 juta hingga US$ 300 juta. Ada sekitar 50 ribu pekerja Korut di luar negeri. Kebanyakan di China dan Rusia.

Korut mendapat uang sebesar US$10 juta tiap tahun dari 130 restoran yang dikelola pemerintah di 12 negara.

"Kami tak bisa memberitahukan dari mana negara mereka berasal, karena takut dengan hubungan diplomatik negara ketiga. 13 orang ini akan dilindungi identitasnya," kata Menteri Unifikasi Korea Selatan, Jeong Joon-hee, seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (9/4/2016).

Korea Utara sangat teliti saat memilih karyawannya untuk bekerja di luar negeri. Mereka adalah orang-orang yang wajib melindung Korut. Itu juga yang membuat Korsel khawatir.

"Dari yang kami tahu, ada kompetisi bagi mereka yang ingin kerja di luar negeri. Jadi, kami percaya demi memenangkan kompetisi, mereka berasal dari keluarga baik-baik," ujar Jeong.

"Mereka juga dalam kondisi sehat," tambahnya lagi.

Aksi pembelotan ini berlangsung saat Korut tengah gencar melontarkan ancaman kepada Korsel, AS dan PBB.

Laman kementerian unifikasi Korea mengatakan lebih dari 29.000 warga Korut membelot ke Korsel.

Namun, hanya sedikit insiden seperti kali ini, di mana grup warga Korea berbondong-bondong masuk ke Korsel. 

Insiden terbesar terjadi pada 2004, ada 44 warga Korut berbondong-bondong masuk ke kedutaan Kanada di Beijing. Meminta suaka. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.