Sukses

Oposisi Suriah Rebut Kota Al Rai dari ISIS

Perebutan bagian kota penting di Aleppo, Suriah itu berlangsung beberapa hari melalui pertempuran sengit.

Liputan6.com, Aleppo - ISIS dilaporkan kembali keok oleh kelompok oposisi. Setelah beberapa waktu lalu kocar-kacir dari Palmyra oleh tentara Suriah, kini kekuasaan mereka direbut oleh grup pemberontak di negeri itu.

Kubu oposisi Suriah mengklaim telah merebut Al-Rai, sebuah kota penting di bagian utara Suriah, dari kekuasaan kelompok ISIS. Perebutan bagian kota di Aleppo itu berlangsung beberapa hari melalui pertempuran sengit.

Wilayah di sekitar Dumeir memang terlihat ada pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan militan ISIS dalam beberapa hari terakhir.

Koresponden BBC di Libanon, Lina Sinjab, mengatakan Al-Rai merupakan kota strategis yang menghubungkan Turki dan Suriah.

"Didudukinya kota itu oleh kubu oposisi memudahkan mereka untuk mendapat pasokan logistik dari Turki sekaligus memutus rantai suplai ISIS ke Aleppo," kata komandan Brigade Al-Mutasim, Mohamed Hassan Khalil seperti dikutip dari BBC, Jumat (8/4//2016).

Menurut Khalil, Al-Rai kini bisa dijadikan sebagai pangkalan bagi kubu oposisi untuk melancarkan serangan melawan ISIS di bagian timur dan selatan.

Keberhasilan oposisi merebut Al-Rai berlangsung hampir dua pekan setelah pasukan pemerintah Suriah mengusir ISIS dari Kota Palmyra. Namun, bukan berarti kekuatan ISIS melemah drastis.

Sebelumnya, pemerintah Suriah juga mengatakan ada 200 orang hilang setelah ISIS menyerang sebuah pabrik dekat Damaskus. Para pekerja dilaporkan dibawa dari asrama penginapan mereka di pinggir Kota Dumeir, sekitar 40 kilometer sebelah timur Ibu Kota Damaskus.

Menurut aktivis HAM di Suriah, 140 pekerja berhasil kabur dari serbuan tersebut.

Lalu, pada awal pekan ini, ISIS mengaku melancarkan serangkaian serangan di sekitar kawasan timur laut Damaskus, termasuk pembangkit listrik Tishrin dan pangkalan udara militer Dumeir.

Awalnya ada kebingungan atas penyerang pabrik. Beberapa sumber menyebut penculiknya adalah kelompok pemberontak Jaysh Tahrir al-Sham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.