Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Kontroversi 'Persembahan' Goyangan Seksi untuk Arwah Leluhur

Rekaman video tarian seronok di makam leluhur telah mengundang kontroversi di kalangan netizen.

Liputan6.com, Shanwei - Perayaan Qingming di Tiongkok dikenal juga sebagai 'hari menyapu makam' biasanya jatuh pada tanggal 4 atau 5 April setiap tahunnya.

Qingming merupakan salah satu dari 24 masa penting dalam kalender Tiongkok, yang bertepatan dengan musim semi.

Dikutip dari China Highlights, perayaan Qingming merupakan perayaan tradisional sekaligus sebagai hari pengorbanan yang dilakukan oleh kebanyakan warga, termasuk wangsa Han dan 55 etnis minoritas lainnya.

Pada hari itu, kegiatan yang paling penting dan populer adalah menyapu makam sebagai tanda penghormatan kepada leluhur.

Selain bersih-bersih, warga juga mengenang leluhur dengan berdoa, membakar dupa dan ‘uang kertas’ di makam-makam para leluhur.

Namun, beberapa tahun ini, muncul sejumlah cara tidak biasa untuk merayakan Qingming, seperti yang dikutip dari Shanghaiist.com pada Rabu (6/4/2016).

Di suatu pemakaman di Kota Shanwei, Provinsi Guangdong, para leluhur disuguhi gerak tari seksi oleh 5 orang wanita berpakaian seronok, yang mengenakan celana ketat super-pendek dengan perut terbuka.

Rekaman para penari ini sontak merebak di dunia maya dan mengundang perbincangan di kalangan netizen. Perdebatan pun muncul, mengenai apakah ‘sajian’ ini dapat diterima sebagai penghormatan kepada leluhur.

Banyak netizen berpendapat bahwa hal tersebut tidak pantas dengan suasana khusyuk di hari menyapu makam. Ada juga yang mengamati bahwa para penari itu malah melakukan aksi di atas gundukan bernisan.

Seorang netizen mengatakan, “Manusia sejenis ini tidak memiliki rasa hormat kepada para leluhurnya.”

“Tidakkah mereka khawatir arwah saudara-saudaranya akan kembali dan menghantui mereka setelah pertunjukkan begitu?,” kata mereka.

Yang mengkhawatirkan mungkin bukan dikejar-kejar oleh arwah leluhur, karena pemerintah sebenarnya sudah melarang tari-tarian seronok seperti itu sejak setahun lalu. Nah, itu lebih nyata.

Seperti apa aksi para penari tersebut? Simak di sini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.