Sukses

AS-China 'Gandeng Tangan' Cegah Uji Coba Nuklir Korut

Dalam beberapa pekan terakhir, Korut melakukan uji bom hidrogen dan menembakkan rudal berulang kali.

Liputan6.com, Washington DC- Aksi Korea Utara (Korut) yang belakangan kerap meluncurkan rudal berisi hidrogen semakin membuat khawatir. Bahkan kedua negara, China dan Amerika Serikat, bersepakat 'bergandengan tangan' untuk menggagalkan upaya membahayakan dari negeri pimpinan Kim Jong-un tersebut.

"China dan Amerika Serikat akan bekerja sama untuk mencegah tes rudal lebih lanjut oleh Korut," kata Presiden AS Barack Obama seperti dikutip dari BBC, Jumat (1/4/2016).

Dalam beberapa pekan terakhir, Korut telah melakukan uji bom hidrogen dan menembakkan rudal berulang kali serta membuat ancaman ke Barat.

Di sela-sela pertemuan puncak nuklir di Washington DC pada Kamis 31 Maret waktu setempat, Obama bertemu Presiden China Xi Jinping untuk membahas hal tersebut.

Suami Michelle Obama itu mengatakan kedua negara yang sangat antusias untuk melihat semenanjung Korea bebas nuklir.

"Saya dan Xi berusaha untuk setuju untuk bisa mencegah tindakan seperti tes rudal nuklir yang meningkatkan ketegangan dan melanggar kewajiban internasional," ucap Obama.

"Penting bagi semua untuk disiplin melaksanakan sanksi baru yang sudah disetujui. China adalah sekutu terdekat Korut dan mitra dagang terbesar," kata Xi, dikutip dari kantor berita negara China, Xinhua.

Uji coba nuklir Korut pada 6 Januari dan peluncuran satelit pada 7 Februari merupakan pelanggaran atas sanksi PBB yang ada. Sejak itu, PBB dan Washington memberikan sanksi lebih lanjut terhadap Pyongyang.

Sanksi PBB itu disusun dengan dukungan China dan dilaporkan dua bulan setelah negosiasi antara pemerintah Beijing dan Washington. Sebelumnya PBB telah memberlakukan sanksi saat Korut melakukan uji coba pada 2006, 2009 dan 2013 -- langkah itu sedikit menghilangkan ambisi nuklir negara tersebut.

Di bawah aturan itu, setiap kapal Korut yang tiba di China harus diperiksa terkait barang selundupan, dan impor dihentikan jika ada bukti terkait program nuklir negara tersebut.

Dalam pertemuan dengan Xi, Obama juga berjanji untuk bekerja sama pada masalah yang sama dengan sekutunya Korea Selatan dan Jepang.

"Kami bersatu untuk mencegah dan membela diri dari provokasi Korea Utara," pungkas Obama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.