Sukses

Hewan Purba Ini Inspirasi Kisah 'Makhluk Mistis' Unicorn?

Para ilmuwan menemukan fosil hewan yang penampakannya sungguh mirip unicorn di Siberia

Liputan6.com, Tomsk - Unicorn adalah makhluk mitos berbentuk kuda dengan tanduk di dahinya. Yang membuatnya istimewa, darah hewan itu konon bisa jadi obat yang mujarab dan mampu membuat seseorang hidup abadi. 

Apakah unicorn nyata atau mistis belaka, belum diketahui pasti. Namun, baru-baru ini para ilmuwan menemukan fosil hewan yang penampakannya sungguh mirip.

Tulang yang membatu tersebut diduga berasal dari makhluk mirip badak raksasa yang mati 350 ribu tahun lalu.

Seperti dikutip dari Daily Mail pada Rabu (23/3/2016), para ilmuwan mengatakan bahwa spesies yang diberi nama Elasmotherium sibiricum itu masih hidup di sejumlah kawasan di Kazakhstan hingga sekitar 26 ribu tahun lalu.

Saat itulah hewan yang bisa berukuran sebesar mammoth dan memiliki berat 5 ton tersebut sempat dikenal oleh manusia.

Manusia purba mulai menyebar ke Asia lebih dari 50 ribu tahun lalu dan berpindah ke Siberia setidaknya 35 ribu tahun lalu.

"Sangat mungkin kawasan selatan Siberia Barat menjadi tempat pengungsian, sehingga di sinilah badak tersebut paling lama terawetkan dibandingkan dengan tempat lainnya," kata Dr. Andrei Shpanski, ahli palaeontologi dari Tomsk State University, sekaligus pimpinan penelitian.

Ia menambahkan, ada kemungkinan lain, yaitu hewan tersebut bermigrasi dan tinggal sementara waktu di wilayah selatan yang lebih luas.

Serpihan-serpihan tulang tengkorak Elasmotherium sibiricum. (Sumber American Journal of Applied Science)

Para peneliti menemukan fragmen-fragmen tengkorak badak raksasa Siberia itu di dekat desa Kozhamazhar, kawasan Pavlodar Priirtysh, di timur laut Kazakhstan. Temuan itu berbarengan dengan peninggalan bioson dan mammoth prasejarah.

Elasmotherium sibircum diduga menyebar secara luas di Siberia setelah muncul sekitar 2,6 juta tahun lalu dan bukti yang ada menimbulkan dugaan bahwa kebanyakan spesies ini punah sekitar 350 ribu tahun lalu.

Tempat tinggalnya adalah wilayah luas yang membentang dari Sungai Don di dekat Voronezh di Rusia hingga ke sisi timur Kazakhstan masa kini.

Peninggalan yang telah menjadi fosil menunjukkan bahwa hewan itu bisa mencapai ukuran panjang sekitar 4,6 meter dan tinggi lebih dari 2 meter.

Dengan demikian, hewan ini merupakan salah satu badak terbesar yang pernah hidup. Ukurannya lebih besar daripada badak berbulu yang diduga pernah hidup pada jangka waktu yang sama.

Walaupun tidak ada tanduk yang pernah ditemukan, penelitian pada tengkorak menunjukkan adanya benjolan bertulang yang diduga menjadi landasan tanduk keratin, serupa dengan yang ada pada badak modern Afrika. Tanduk itu diduga bisa mencapai diameter hingga 90 cm dengan panjang beberapa meter.

Para ahli paleontologi ini juga menjelaskan bagaimana mereka mendengar cerita-cerita bangsa Tatar di Siberia tentang unicorn bertanduk sangat besar sehingga memerlukan papan seret untuk memindahkannya.

Bisa jadi Elasmotherium sibircum memicu dongeng soal unicorn.

 

Rekaan tanduk Elasmotherium sibiricum berdasarkan ukuran tengkorak, pajangan di London Museum of Natural History.

Hewan itu diduga menggunakan tanduk besarnya untuk mengusir para pesaing dan untuk menyingkirkan salju dari semak belukar di saat musim dingin. Ia juga memiliki kaki-kaki yang panjang sehingga bisa berlari seperti kuda, bukan sekedar maju merunduk seperti  badak modern.

Dengan menggunakan penanggalan karbon radio, Dr. Shpanski dan rekan-rekannya mendapati bahwa umur bagian-bagian tengkorak itu sekitar 26.038 tahun, masih cukup muda.

Tengkoraknya cukup awet dengan beberapa bagian retak, tapi tidak ada tanda-tanda sudah aus. Kata Dr. Shpanski, “Kemungkinan besar, ini adalah hewan jantan yang berukuran sangat besar.”

“Ukuran badak ini merupakan yang terbesar dari yang ada dalam tulisan-tulisan, dan proporsinya memang tipikal.”

Ia menambahkan adanya kemungkinan perubahan iklim di Siberia yang mengakibatkan banyaknya Elasmotherium sibircum yang mati, walaupun kondisi setempat di Kazakhstan memungkinkan sebagian untuk bertahan hidup.

Ini bukanlah pertama kalinya para ilmuwan menemukan pemukiman akhir spesies-spesies zaman es yang diduga sudah lama punah. Mammoth berbulu diduga telah punah 12.000 tahun lalu, tapi ada sebagian yang bisa bertahan hingga sekitar 4500 tahun lalu di pulau Wrangle, lautan Kutub Utara, persis di utara Rusia.

Dr. Shpanski mengatakan, “Penelitian kami menyesuaikan pengertian tentang kondisi lingkungan hidup dalam masa geologis pada umumnya. Pengertian tentang masa lalu memungkinkan kita membuat prediksi yang lebih teliti tentang proses alamiah di masa depan--masih tentang perubahan iklim juga.”

Perbandingan ukuran Elasmotherium sibiricum dengan manusia dan badak modern. (Sumber Wikipedia)

Sebelumnya, pada 2012, Korea Utara mengklaim menemukan sarang unicorn dekat sebuah kuil di Pyongyang.

Laporan KCNA bahkan menegaskan, salah satu unicorn di sarang itu adalah tunggangan Raja Korea, Tomyong, pendiri kerajaan yang kekuasaannya meliputi sebagian Cina dan Semenanjung Korea di abad ke-3 Sebelum Masehi hingga abad ke-7 Masehi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini