Sukses

Michelle Obama: Saya Tak Akan Mencalonkan Diri Jadi Presiden AS

Michelle Obama akan meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2017. Dan ia tak berniat untuk kembali.

Liputan6.com, Washington DC - Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama akan meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2017, ketika masa jabatan suaminya, Barack Obama berakhir.

Namun, ia menegaskan tak berniat untuk kembali ke Gedung Putih. Michelle Obama tak bernafsu jadi presiden.

"Saya tak akan mencalonkan diri jadi presiden. Tidak, tidak, tidak akan melakukannya," kata ibu Sasha dan Malia Obama tersebut saat berkunjung ke festival South by Southwest di Austin, Texas, seperti dikutip dari CNN, Kamis 17 Maret 2016.

Michelle Obama juga menyebutkan, dua anak gadisnya menjadi alasan ia tak akan mencalonkan diri sebagai presiden.


"Anak-anak saya menanganinya (kepresidenan Barack Obama)  dengan anggun dan tenang. Namun, itu sudah cukup," kata dia.

Sejumlah orang berpendapat, pernyataan Michelle Obama mengindikasikan ia ingin berbuat banyak untuk masyarakat tanpa bias.

Pernyataan tersebut sekaligus membantah rumor yang pernah muncul, seperti yang dicetuskan Senator Republik dari Illinois, Mark Kirk bahwa istri Obama tersebut berencana menduduki kursi senator dari  Illinois.

Selama menjadi tuan rumah Gedung Putih, Michelle Obama telah mencetuskan banyak program, khususya terkait kesehatan anak-anak.

Perempuan berlatar belakang pengacara sekaligus penulis itu bertekad akan meneruskan kegiatannya setelah kepemimpinan Barack Obama berakhir.

Michelle Obama bahkan berpendapat, programnya itu bakal lebih sukses, tanpa  kendala dan lampu kamera yang selama ini mengelilingi Gedung Putih.

"Bahkan, suara saya mungkin akan didengar lebih banyak orang, yang saat ini tak bisa mendengarkannya hanya karena saya adalah Michelle Obama, sang ibu negara," kata dia.

Hillary Clinton

Sementara itu, mantan ibu negara Amerika Serikat, Hillary Clinton kini sedang bertarung memperebutkan kursi Presiden Amerika Serikat.

Hillary Clinton saat ini masih menjadi calon terkuat kubu Partai Demorat. Jika lolos dalam konvensi, ia berpotensi bertarung dengan calon kuat dari Republik, Donald Trump dalam pertarungan final.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini