Sukses

Ditemukan Kadal Berkepala 2 dan Berkaki 4

Tidak yakin apa yang harus dilakukan dengan kadal unik temuannya, Jo membawa kadal unik itu ke Rumah Sakit Hewan Dunsborough.

Liputan6.com, Perth - Seorang wanita ini tak sengaja menemukan reptil unik berkepala dua dan berkaki empat di halaman belakang rumahnya. Binatang malang itu diduga ditinggalkan induknya setelah menetas.

Awalnya wanita asal Australia Barat itu, Jo, berpikir menemukan ular di halaman belakang. Tapi kemudian ia merasa lega setelah mengetahui itu adalah bobtail lizard atau kadal jenis bobtail.

Setelah menyelidiki lebih lanjut, Jo menemukan induk kadal bobtail itu meninggalkan 3 bayi yang baru lahir -- termasuk yang berkepala dua dan berkaki empat di tempat tinggalnya di Dunsborough, selatan Perth.

"2 kadal itu sehat dan sudah mulai bergerak, tapi kadal ketiga yang berkepala 2 dan berkaki 4 itu tengah berjuang untuk berjalan," katanya.

"Kedua kepalanya bergerak, tetapi posisi kepala ekstra itu tak memungkinkan kadal bergerak leluasa," jelasnya.

Tidak yakin apa yang harus dilakukan dengan kadal unik temuannya, Jo membawanya Rumah Sakit Hewan Dunsborough.

"Mumpung usianya masih 7 jam. Ia tak memiliki peluang untuk bertahan hidup di alam liar, meskipun terlahir dengan kondisi langka 13cm," ucap Dokter Hewan, Shamus Henry.

"Kepala keduanya tak melakat pada struktur leher binatang vertebrata itu...," kata Dr Henry.

"Ketika tubuh kadal itu bergerak, akan terjebak dengan kepala yang kedua di bagian bawahnya yang terseret. Kadal itu juga mengalami gangguan pernapasan dan memiliki kemungkinan hidup kecil," jelas Dr Henry.

"Kami cukup proaktif menyelamatkan satwa liar, tapi tindakan ini yang terbaik untuk si kadal," papar Dr Handry.

Dr Henry mengatakan itu adalah kadal bobtail pertama dengan kondisi unik yang pernah ditemuinya. Meski menyadari mungkin orang lain telah melihatnya lebih dulu.

"Kami melakukan banyak pekerjaan pada satwa liar yang terluka dan rehab, tapi kondisi yang satu ini belum pernah melihat sebelumnya."

Tubuh kadal berkepala dua itu kini dikirim ke Western Australia Museum untuk dipelajari lebih lanjut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini