Sukses

Curi Cincin Rp 27 Juta, Penjahat Berpura-pura sebagai Keluarga

Seorang pria, wanita dan anak kecil mencuri cincin seharga Rp 27 juta dari toko perhiasan di Inggris. Aksi mereka tertangkap kamera CCTV.

Liputan6.com, Newcastle - Berpura-pura sebagai keluarga, seorang pria, wanita dan anak kecil berhasil mencuri cincin senilai 1.500 pound sterling atau Rp 27 juta dari sebuah toko perhiasan di Newcastle, Inggris.

Aksi mereka tertangkap rekaman kamera CCTV memanfaatkan seorang anak kecil sebagai pengalihan.

Kini, pihak Kepolisian Northumbria meminta masyarakat jika mereka memiliki informasi terhadap pencurian yang terjadi pada Juli tahun lalu.

Ketika itu, pria yang diduga sebagai kepala keluarga meminta penjaga toko perhiasan David Hall Gold Smith untuk melihat liontin terkunci dalam salah satu lemari.

Di dalam rekaman itu terlihat sang pria mencari posisi untuk mengambil cincin di dalam lemari ketika penjaga toko sedang membungkuk, sementara kedua perempuan berguna sebagai pengalihan.

David Hall, pemilik toko perhiasan selama 20 tahun belum pernah melihat aksi kejahatan seperti itu dilakukan di depan atau memanfaatkan anak kecil. (Dailymail)

Dengan cekatan dan hati-hati agar tidak ketahuan, sang pria mengambil cincin dan menaruhnya di dalam saku jaket.

Kepolisian Northumbria kini berharap bantuan masyarakat, terutama setelah mengalami kebuntuan untuk mengidentifikasi para pelaku.

David Hall, pemilik toko perhiasan di mana insiden terjadi mengatakan mereka tidak mencurigakan dan terlihat seperti keluarga biasa yang sedang berbelanja.

"Mereka seperti keluarga normal. Anak kecil itu juga tidak mencurigakan, jadi tak ada alasan untuk menaruh curiga terhadap mereka," ungkap dia.

Seperti dilansir Dailymail, Selasa (15/3/2016), pria tersebut masuk ke dalam toko dan kemudian meminta penjaga toko membuka lemari untuk melihat lebih dekat liontin yang diminatinya di rak paling bawah.

Sementara penjaga toko membungkuk dan mengambil liontin itu, sang pria menggapai cincin di rak atas lalu memasukkan ke saku jaketnya.

"Sang pria dan wanita yang menemaninya kemudian bertanya-tanya tentang liontin sebelum meninggalkan toko tanpa melakukan pembelian," beber Hall.

Kepolisian Northumbria kini meminta kepada masyarakat setelah mengalami kebuntuan untuk mengidentifikasi para pelaku. (Dailymail)

Pencurian baru diketahui oleh Hall, ketika ia sedang meninjau kembali rekaman kamera pengawas seminggu kemudian.

Hall (59) mengatakan meski pernah mengalami pencurian sebelumnya, ia tidak pernah melihat aksi kejahatan itu dilakukan di depan atau memanfaatkan anak kecil.

"Aku sudah mengelola toko ini selama 20 tahun. Kami pernah mengalami pencurian sebelumnya. Luar biasa apa yang bisa dilakukan seseorang tanpa diketahui."

Namun, kata Hall, tidak biasa bagi seorang pencuri memanfaatkan seseorang sebagai pengalih perhatian. "Aku merasa itu agak kejam -- anak itu melihat semua kejadian itu," ujar dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.