Sukses

Ilmuwan Temukan Ubur-ubur yang Tak Dapat Mati

Seorang ilmuwan menemukan ubur-ubur yang dapat membuat klon dari diri mereka sendiri.

Liputan6.com, Xiamen - Seorang ilmuwan menemukan makhluk hidup yang dapat menumbuhkan anggota tubuh baru, mengatur ulang seluruh struktur badannya, bahkan dapat membuat klon dari diri mereka sendiri.

Hal tersebut ditemukan oleh Jinru He, seorang mahasiswa pascasarjana yang mengambil bidang biologi laut di Xiamen University, Tiongkok.

Penemuan tersebut berawal dari beberapa tahun lalu, ketika ia memutuskan untuk mengambil bayi ubur-ubur bulan dari laut dan membesarkannya hingga dewasa.

Ketika hewan tersebut mati, Jinru meletakkannya di dalam akuarium baru. Tiga bulan kemudian, sebuah polip muncul dari spesies tersebut.

Memang, sebagian besar ubur-ubur memulai hidup sebagai polip di dasar laut. Namun, pembentukan polip yang diamati oleh Jinru belum pernah ditemukan sebelumnya.

National Geographic mengatakan bahwa apa yang diamati oleh Jinru mirip dengan sepotong sayap kupu-kupu yang tumbuh menjadi ulat. Hal tersebut dikutip dari Daily Mail, Selasa (15/3/2016).

Polip tersebut kemudian berubah menjadi medusa--fase ubur-ubur dewasa. Namun bukannya mati, ubur-ubur dewasa tersebut berubah menjadi polip.

"Penelitian tersebut menggambarkan potensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari siklus terbalik ubur-ubur, yang menunjukkan bahwa fase polip dapat dicapai langsung pada saat remaja maupun medusa yang telah matang secara seksual," tulisnya dalam sebuah jurnal.

Fase kehidupan ubur-ubur normal ditunjukkan dengan garis hitam, sedangkan garis merah menunjukkan apa yang ditemukan oleh Jinru (Foto: news.com.au).

Ia juga menyadari bahwa di beberapa medusa, polip tumbuh di luar mulut mereka. Polip muda tersebut kemudian tumbuh menjadi klon dari ubur-ubur.

Para ilmuwan meyakini, dengan memahami bagaimana ubur-ubur dapat mencapai hal tersebut, membuka kesempatan untuk memahami bagaimana cara untuk hidup lebih lama.

Tahun lalu, peneliti dari Caltech menemukan bahwa ketika ubur-ubur bulan mulai kehilangan anggota tubuhnya, mereka dapat mengatur tubuhnya kembali untuk tetap simetris.

"Ubur-ubur bergerak dengan 'mendayung' lengannya. Hal tersebut memungkinkannya menggerakkan air dan makanan ke dalam mulutnya," ujar peneliti dari Caltech.

"Saat mereka berenang, lapisan batas nan kental di antara lengan mereka menciptakan permukaan yang dapat mendayung terus-menerus."

"Anda dapat membayangkan bagaimana permukaan yang dapat mendayung tersebut akan terganggu jika terdapat jarak di antara lengannya," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini