Sukses

Obama: Jangan Salahkan Saya Kalau Donald Trump Melejit

Pernyataan Obama dianggap ikut andil melejitkan nama Donald Trump. Namun Presiden AS tersebut membantah tudingan itu.

Liputan6.com, Washington DC - Di sela-sela KTT AS-ASEAN Februari 2016 lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama ditanya awak media soal Donald Trump. Dan ia pun menjawab, miliarder nyentrik itu tak bakal jadi penguasa Gedung Putih.

Belakangan, pernyataan Obama tersebut justru dianggap ikut andil melejitkan nama Donald Trump, yang kini menjadi kandidat capres nomor satu dari kubu Partai Republik.

Obama pun membantah tudingan itu. "Saya sudah sering dikecam pihak Republik dalam banyak hal, namun dipersalahkan terkait sosok yang mereka pilih sendiri untuk mewakili partainya, itu sama sekali baru," kata dia dalam acara penyambutan PM Kanada, Justin Trudeau, seperti dikutip dari BBC, Jumat (11/3/2016).

Obama mengatakan, ia hanya ingin mempersatukan Amerika Serikat.

Pernyataan Obama disampaikan untuk menjawab pertanyaan seorang reporter, apakah pemerintahannya adalah pihak yang harus disalahkan terkait meningkatnya polarisasi dalam politik AS.


Obama justru menyalahkan balik pihak Republik dan media sayap kanan  yang menyebarkan gagasan partai tersebut, " Bahwa apa yang saya lakukan harus ditentang, dan setiap kerja sama dan kompromi adalah pengkhianatan."

"Apa yang sedang Anda saksikan di dalam Partai Republik adalah, segala upaya mereka telah menciptakan kondisi di mana seseorang seperti Donald Trump bisa bertahan. Ia melakukan lebih dari apa yang telah dilakukan selama 7,5 tahun," kata Obama.

Selasa lalu Trump memenangkan pemilihan pendahuluan atau primari di 3 negara bagian. Miliarder nyentrik tersebut meminta Partai Republik bersatu mendukungnya -- setelah menerima kritikan tajam dari para pemimpin partai.

Obama mengatakan, meski Trump dikenal karena pernyataannya yang 'provokatif, gagasannya terhadap sejumlah isu seperti imigrasi tak berbeda dengan rival-rivalnya, termasuk Ted Cruz dan Marco Rubio.

Sebaliknya, Obama menolak untuk menyatakan dukungan pada dua kandidat Demokrat yang bersaing sengit, Hillary Clinton atau Bernie Sanders.

"Peran saya yang paling krusial adalah, untuk memastikan, ketika pemilihan pendahuluan selesai dilakukan, saya menyatukan semua pihak sehingga kita bisa fokus memenangkan pemilu," kata dia.

Nyonya Clinton meningkatkan keunggulannya di atas Sanders pada primari yang berlangsung Selasa lalu.

Pemilihan primari dan kaukus akan menentukan jumlah delegasi yang mendukung masing-masing kandidat.

Para delegasi tersebut akan mendukung masing-masing kandidat dalam konvensi partai yang akan digelar pada Juli 2016 mendatang. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini