Sukses

Google Earth Kuak 'Area 6' Pangkalan Rahasia AS

Lokasi tersebut diduga merupakan tempat berbagai macam uji coba, mulai dari pesawat tanpa pilot hingga bahan radioaktif.

Liputan6.com, Carson City - Baru-baru ini Google Earth menguak rahasia pangkalan udara AS, Klandestin, atau yang dikenal dengan Area 6 melalui sebuah gambar. Penampakan itu terletak jauh di pedalaman Gurun Nevada, tepatnya pada Yucca Flat.

Pangkalan tersebut dijalankan oleh National Nuclear Security Administration, yang telah 'menyimpan' Area 6 begitu tersembunyi. Bahkan, ahli industri pertahanan tak menyadari keberadaan lokasi tersebut.

Area 6 yang merupakan bagian dari Nevada National Security, digunakan oleh instansi pemerintah untuk menguji pesawat tak berawak dengan sensor. Lembaga keamanan memanfaatkan lokasi terbatas itu karena wilayahnya jauh dari gangguan umum atau pantauan mata-mata dari angkasa.

Tujuan lembaga keamanan tersebut untuk mengembangkan teknik perlawanan terhadap terorisme, termasuk pengujian peralatan pendeteksi bahan radioaktif. Bahan itu dapat digunakan oleh para teroris untuk membuat dirty bomb --peledak dengan menggunakan campuran bahan radioaktif dan konvensional.

Lokasi tersebut terdiri dari landasan pacu tunggal dan bangunan kecil rumit yang didominasi hanggar besar. Demikian gambaran yang dikutip dari News.com.au pada Rabu (9/3/2016).

Analis citra dari GlobalSecurity.org, Tim Brown, mengatakan kepada Las Vegas Review Journal bahwa landasan pacu Area 6 digunakan untuk pesawat berukuran kecil atau Remotely Piloted Aircraft --pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh-- seperti Predator dan Reaper drone pengintai.

"Kebanyakan pesawat yang terdapat di Area 6 paling cocok untuk mengamati target tersembunyi, senjata, atau personel di lapangan, terutama di daerah berpenduduk sedikit," ucap Brown.

"Lokasi tersebut mirip dengan tempat yang ditemukan di sebuah daerah terpencil di Libya," imbuhnya.

 

Ilustrasi pesawat tanpa pilot (Foto: NASA)

 

Juru bicara National Nuclear Security Administration, Darwin Morgan menuturkan kepada Las Vegas Review Journal, "Kami telah mengendalikan wilayah udara dan hal itu memberi mereka kesempatan untuk menguji berbagai jenis platform."

"Kami menjalankan berbagai macam kerja untuk lainnya - membantu orang lain untuk kegiatan pembangunan sensor."

"Hal itu berkembang dari program uji coba nuklir. Kami harus memiliki sensor yang sangat baik untuk mengumpulkan data dalam waktu singkat sebelum mereka dilenyapkan."

Dibangun pada 1950 dan memakan dana US$9,6 juta atau sekitar Rp 126,9 miliar, lokasi itu awalnya digunakan untuk uji coba penembakan bom nuklir. Jika dijumlah, sudah 1.000 kali uji coba dilaksanakan selama tahun 1945 hingga 1992.

Area 6 yang ditemukan oleh Google Earth (Foto: Google Earth).

 

Menurut laporan Departemen Energi AS, 4 uji coba dan 6 ledakan terjadi di Area 6. Lokasi tersebut terletak hanya 19 km dari pangkalan militer rahasia paling terkenal di dunia, Area 51, yang dilindungi oleh juru tembak dan terhalang oleh pegunungan.

Pada 2014, foto-foto satelit di Area 51 mengungkap ada hanggar baru selebar 68,5 meter yang lokasinya jauh dari bangunan utama. Sejumlah orang menduga, bangunan tersebut menjadi lokasi penyimpanan pesawat tempur ultra-rapid response atau pesawat mata-mata.

Instalasi itu juga menjadi ikon bagi 'penggemar' alien setelah insiden Roswell terjadi -- ketika sebuah benda terbang diduga pesawat luar angkasa alien yang diyakini jatuh di daerah peternakan di sekitarnya dan disimpan dalam Area 51 pada Juni atau Juli 1947.

Mantan Presiden AS, Bill Clinton, juga pernah memerintahkan dilakukannya penyelidikan untuk mengetahui apakah ada alien yang ditahan di Area 51.

Area 51 di gurun Nevada yang terkenal akan kerahasiaannya (Foto: telegraph.co.uk).

 

Penemuan pangkalan udara rahasia oleh Google Earth mengejutkan beberapa pihak, mengingat sejumlah lokasi rahasia lainnya telah di-blur atau dihitamkan oleh layanan itu.

Lokasi lain yang ditutup oleh Google Earth adalah tempat kontroversial High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP). Banyak teori konspirasi meyakini bahwa tempat yang terletak di dekat perbatasan Wahington-Oregon, merupakan 'rumah' dari senjata rahasia yang digunakan pemerintah untuk memicu banjir, kekeringan, dan bencana alam lainnya.

Tempat lain yang didistorsi oleh Google Earth adalah Szazhalombatta Oil Refinery di Hungaria. Mereka meminta agar bangunan dan tanahnya dihapus dan diganti dengan menjadi berwarna hijau.

Selain itu, Google Earth juga menghitamkan sebagian besar Danau Baker di Kanada Utara. Pencetus teori konspirasi yang tidak terkenal, Dr. Boylan, telah lama percaya bahwa Google mencoba menyembunyikan lokasi tersebut karena terdapat 'menara ekstraterrestrial' meskipun hal tersebut belum terbukti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.