Sukses

Ditemukan, Kadal Berusia 99 Juta Tahun dari 'Dunia yang Hilang'

Beberapa kadal merepresentasikan jenis hewan modern seperti tokek.

Liputan6.com, Washington D.C. - Beberapa kadal ditemukan terperangkap selama 99 juta tahun dan memberikan kita bayangan tentang 'dunia yang hilang'. Reptil kuno tersebut terawetkan dengan detail yang luar biasa, mulai dari sisik kulit, ujung lidah, hingga cakar kecilnya.

Dua fosil tersebut dikaitkan dengan hewan pada masa sekarang, yaitu bunglon dan tokek. Awetan alami itu menunjukkan bagaimana bentuk -- seperti kakinya yang lengket -- dapat berkembang.

Kadal tersebut menghuni hutan tropis pada pertengahan Periode Kapur Tengah atau Mid-Cretaceous, di mana wilayahnya sekarang masuk ke Negara Myanmar. Seperti yang dikutip dari BBC pada Minggu (6/3/2016), dari fosil tersebut para peneliti di Amerika Serikat telah menerbitkan penelitian mereka dalam jurnal Science Advances.

"Fosil yang terperangkap dalam Ambar--resin dari pohon yang lunak dan lengket-- memberikan pandangan ke dalam dunia yang hilang. Hal tersebut menunjukkan bahwa tropik pada periode Mid-Cretaceous terdapat jenis kadal yang beragam," ujar Edward Stanley dari Florida Museum of Natural History kepada BBC News.

Beberapa kadal merepresentasikan jenis hewan modern seperti tokek. "Salah satu fosil nampak seperti peralihan antara bentuk kadal yang standar dengan bunglon," ujar Dr. Stanley.

Tampak utuh dari fosil kadal yang terawetkan di dalam Ambar (Foto: Daza et al/Science Advances).

"Hubungan yang 'hilang' ini terjadi kira-kira 80 juta tahun lebih tua dari fosil bunglon yang lain, dan beberapa fitur seperti lidah proyektil ternyata telah ada dari nenek moyang bunglon ini," tambahnya.

Potret dari Masa Lalu

Fosil ambar tersebut diperoleh dari kolektor pribadi dan diakuisisi oleh museum di AS. Mereka kini telah dikumpulkan dan diteliti untuk yang pertama kalinya.

"Mereka (fosil) memberikan rincian morfologi eksternal yang merupakan sesuatu yang cukup langka untuk ditemukan," ujar pemimpin peneltian, Juan Diego Daza dari Sam Houston State University di Texas.

"Fosil-fosil ini merupakan sebagian dari keragaman jenis kadal dengan detail yang luar biasa," tambahnya.

Cakar dari kadal yang terawetkan (Foto: Daza et al/Science Advances).

Karena terawetkan dengan baik, jaringan lunak, organ dalam, dan juga tulang dapat bertahan dalam ambar selama jutaan tahun. "Kami dapat melihat dengan cukup baik bagaimana hewan itu terlihat ketika hidup," jelas Prof. Daza.

"Mereka memberikan gambaran yang benar-benar bagus seperti apa masa lalu itu. Bagiku, seperti pergi ke waktu silam dan melakukan perjalanan mengumpulkan kadal ketika kita bisa melihat seperti apa hewan-hewan ini nampak."

Dari fosil itu, mereka bisa menyelesaikan beberapa kesenjangan dalam pohon keluarga antara reptil purba dan kerabat modern mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.