Sukses

Tanpa Gravitasi, Bumi Niscaya Kiamat...

Penelitian menunjukkan Bahwa bumi akan meledak jika kehilangan gravitasinya.

Liputan6.com, London - Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang dimiliki benda karena massanya. Dengan adanya hal itu, kita dapat hidup di permukaan Bumi dan melakukan aktivitas secara normal tanpa harus melayang-layang.

Isaac Newton dikenal sebagai penulis buku tentang gravitasi secara umum. Kabarnya, buah apel yang jatuh dari pohonnya adalah salah satu hal yang membuatnya terinspirasi untuk meneliti hal tersebut. Berdasarkan pengamatannya, gaya gravitasi membuat benda-benda akan jatuh ke bawah. 

Mungkin beberapa dari kita pernah membayangkan apa yang terjadi jika gravitasi tidak pernah ada. Terbang layaknya superhero atau melayang-layang di angkasa barangkali hal-hal yang pernah terbayang di pikiran.

Para fisikawan yakin bahwa bumi tak mungkin kehilangan gravitasi. Tapi hal ini tak menghambat mereka untuk terus mengeksplorasi ide tersebut.

Berdasarkan pemikiran dari beberapa ahli, terdapat beberapa hal yang terjadi pada Anda apabila gravitasi tiba-tiba menghilang. Hal tersebut telah dirangkum dan dilansir oleh BBC pada Jumat, 12 Februari 2016. 

Perubahan pada Manusia

Seorang dokter dan mantan astronot NASA, Jay Buckey, meneliti tentang hal yang terjadi pada tubuh manusia jika gravitasi menghilang. Penjelasan tersebut ia berikan dalam kuliah singkat di Ted-ed.

Buckey mengatakan bahwa tubuh kita didesain agar sesuai dengan lingkungan yang memiliki gravitasi seperti Bumi. Jika kita menghabiskan waktu di tempat dengan kekuatan gravitasi yang berbeda, misalnya di stasiun ruang angkasa, maka tubuh kita akan berubah.

Fakta saat ini menunjukkan bahwa para astronot kehilangan bobot tulang, kekuatan otot, dan berubahnya sistem keseimbangan tubuh selama mereka bertugas di luar angkasa.

Selain hal tersebut, tidak adanya gravitasi dapat menimbulkan masalah lain. Seperti yang dijelaskan Kevin Fong untuk Wired, tanpa alasan yang jelas jumlah sel darah merah akan berkurang.

Dengan tidak adanya gravitasi, penyembuhan luka juga membutuhkan waktu yang lebih lama, sistem kekebalan tubuh akan kehilangan kekuatan, bahkan tidur juga akan terganggu.

Hal-hal tersebut telah dibuktikan para astronot setelah kunjungan singkat mereka ke angkasa luar.

Dua mahasiswa Boston Univeristy nampak melayang di ruang dengan gravitasi rendah (Foto: nasa.gov).

Buckey juga mengeluarkan beberapa pertanyaan, "Bagaimana jika Anda tumbuh tanpa gravitasi? Bagaimana dengan sistem yang bergantung pada gravitasi seperti otot, sistem keseimbangan, atau jantung dan pembuluh darah Anda?"

Ada alasan terpercaya yang menjelaskan bahwa tubuh manusia akan berkembang dengan cara yang berbeda apabila gravitasi tiba-tiba menghilang.

Buckey menunjuk ke sebuah percobaan di mana kucing salah satu matanya ditutup secara permanen. Seiring dengan berjalannya waktu, kucing tersebut menjadi buta.

Hal itu disebabkan sirkuit yang terhubung ke daerah pengolahan penglihatan di otak gagal untuk berkembang, karena mata tidak dapat memproses informasi visual apapun.

Mungkin bagian lain dari tubuh kita akan merespon dengan cara tersebut. Jika gravitasi tidak terdapat di sekitar jantung, otot, dan tulang, organ tubuh kita kemungkinan besar berkembang dengan cara yang berbeda.

Jika gravitasi menghilang, kita menghadapi efek jangka panjang dari perkembangan manusia yang mengkhawatirkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bumi Kiamat

Bumi Kiamat

Astronom dari Univeristy of Portsmouth Inggris, Karen Masters, telah menyelidiki konsekuensi yang terjadi jika gravitasi menghilang. Masalah utama adalah Bumi akan berotasi dengan sangat cepat, seperti bandul yang diikatkan pada seutas tali dan diputar.

"Menghilangkan gravitasi dapat dianalogikan dengan memutus tali tersebut," tulis Masters dalam website Ask an Astronomers.

"Benda yang tidak melekat ke Bumi akan terbang ke luar angkasa dalam garis lurus dan akan membawa mereka jauh dari permukaan Bumi."

Siapapun yang berada di luar gedung akan hilang ke luar angkasa. Orang yang berada di dalam akan lebih aman, karena sebagian bangunan mempunyai pondasi yang kuat dan akan tetap menancap di tanah walaupun tanpa gravitasi, setidaknya untuk sementara.

Benda-benda lain yang tidak menancap di tanah juga akan terbang ke angkasa luar. Atmosfer Bumi, lautan, sungai, dan danau akan menjadi hal pertama yang akan hanyut ke ruang angkasa.

Foto permukaan Matahari (Foto: go.nasa.gov)

"Oh, dan tentu saja kita semua akan mati," tulis Jolene Creighton untuk Futurism.

"Bumi kemungkinan besar akan meledak menjadi beberapa potongan dan hanyut ke angkasa lepas." tulis Masters lebih lanjut.

Nasib serupa juga akan dialami Matahari. Tanpa gaya gravitasi untuk mengikat komponen penyusunnya, tekanan intens dari inti akan menyebabkan ledakan."

Penejelasan tadi hanya untuk menggambarkan betapa pentingnya gravitasi dalam sistem kerja alam semesta. Gravitasi adalah salah satu dari empat hal fundamental yang mengatur alam semesta kita.

Tiga hal lainnya juga sama pentingnya. Tanpa elektromagnetisme dan kekuatan nuklir, atom sendiri akan menjadi berantakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.