Sukses

Kura-kura, Makanan Komunitas Qesem di Israel sampai Tiongkok

Kura- kura ternyata tidak hanya dianggap hewan tapi juga makanan dan untuk pengobatan lainnya.

Liputan6.com, Tel Aviv - Zaman dahulu manusia harus berburu untuk mendapatkan makanan. Hewan buruan di setiap benua pun berbeda. Di Afrika misalnya,  hewan panganan favorit adalah gajah sampai gorila.

Kanguru pun sempat menjadi buruan utama bagi manusia masa lalu yang berdomisili di Australia sebelum sekarang dijadikan simbol negaranya.

Namun, tahukah Anda bawa kura-kura juga sempat menjadi makanan favorit orang dari masa lalu?

Sebuah penelitian dilakukan di gua Qesem dekat kota Tel Aviv, Israel. Seperti yang dilansir dari Newsweek, penelitian tersebut berhasil mengungkap bahwa 400.000 tahun yang lalu, nenek moyang di zaman batu juga menyantap kura-kura ketika sedang lapar. Ini dibuktikan dari banyaknya tempurung kura-kura ditemukan di dalam gua Qesem.

Para peneliti berkeyakinan kura-kura tersebut direbus dalam kondisi utuh. Setelah masak, tempurung kura-kura dipecahkan dan bagian dalamnya dijadikan santapan. Keyakinan tersebut diperkuat dengan hasil penemuan mereka berupa tempurung kura-kura yang banyak goresan dan retakan.

Arkeolog temukan spesimen di beberapa lapisan penggalian. Ini menandakan bahwa penduduk yang hidup di dalam atau sekitar gua ini dua ratus ribu tahun yang lalu sempat menjadikan kura- kura sebagai salah satu makanan populer mereka.

“Sejarah mengajarkan kita bahwa orang yang hidup zaman dahulu kala sempat makan binatang dengan ukuran skala kecil seperti kura-kura,” kata Penulis buku Spain’s Centro Nacional de Investigacion Sobre La Evolucion Humana, Ruth Blasco .

“Sangat mungkin kalau penduduk Qesem mengonsumsi kura- kura ketika persediaan makanan lainnya sedang kurang,” ia menambahkan.

Mengubah tradisi

Kura- kura ternyata masih menjadi makanan populer di Negara Tiongkok sampai saat ini. Warga mengonsumsi reptil  itu dan sisa bagian tubuh hewan tersebut dijadikan sebagai obat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Setiap tahunnya, jutaan kura-kura hasil ternak di negara Amerika Serikat berakhir di dalam perut orang Tiongkok. Hal tersebut, seperti yang dijelaskan oleh nationalgeographic membuat para individu konservatif terhadap hal tersebut cemas akan punahnya spesies kura-kura suatu hari nanti.

Kecemasan juga dirasakan oleh organisasi non-pemerintah World Wildlife Fund atau WWF. Organisasi itu mempunyai dedikasi untuk menyelamatkan binatang yang rentan akan kepunahan.

Untuk perihal kura-kura, WWF menjelaskan bahwa pihak mereka sudah bersosialisasi dengan penduduk asli daerah-daerah tertentu yang masih menjadikan kura-kura sebagai makanan pokok mereka. WWF berniat untuk membantu mereka menemukan makanan alternatif dan juga hewan lainnya yang bisa mereka jual untuk mendapatkan penghasilan lebih baik ke depannya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini