Sukses

Penjual Kaki Lima Hong Kong Bentrok dengan Polisi, 44 Terluka

Insiden terjadi saat razia pedagang kaki lima ilegal di jalanan utama.

Liputan6.com, Hong Kong - Bentrokan terjadi antara polisi dan penjaja kaki lima di distrik Mong Kok, Hong Kong. Insiden itu berlangsung saat pihak keamanan dan inspektur kesehatan setempat merazia penjual ilegal yang menggelar dagangan di sebuah perempatan jalan utama pada Selasa (9/2/2016) pagi waktu setempat.

Para penjual marah dan melemparkan bata serta benda lainnya ke polisi. Aparat keamanan membalas aksi mereka dengan semprotan merica serta memukul dengan tongkat.

Salah seorang petugas polisi senior meletuskan tembakan peringatan namun tak dihiraukan. 44 orang termasuk polisi, terluka.

Pemerintah Hong Kong mengecam aksi para pedagang. Mereka mengatakan 'kerusuhan' itu menyebabkan beberapa orang terluka.

"Kerusuhan telah merusak mobil-mobil polisi dan properti publik, serta aksi kerusakan lainnya. Mereka melempar bata dan benda lainnya kepada anggota polisi yang terluka dan tergeletak di jalan. Ini pelanggaran serius bagi keselamatan petugas dan masyarakat," tulis pemerintah Hong Kong dalam keterangannya seperti dilansir dari BBC.

"Kami berjanji akan menahan mereka yang terlibat dan akan membawa persoalan ini ke pengadilan," lanjut keterangan pemerintah.

Penjual Kaki Lima Hong Kong Bentrok dengan Polisi, 44 Terluka, termasuk awak media. (Reuters)

Yau Siu-kei, komandan polisi untuk distrik Mong Kok, menyalahkan 'elemen radikal' yang telah memprovokasi sehingga terjadi kerusuhan.

"Karena banyak dari mereka menyerang polisi dengan obyek keras dan ini mengancam nyama polisi, kami tak ada jalan lain kecuali melindungi aparat," kata Yau.

Dalam pernyataan, polisi mengatakan para pedagang tak hiraukan permintaan polisi untuk meninggalkan area. 3 orang pria berusia 27 hingga 35 tahun ditahan karena telah menghina dan melawan petugas.

Bentrokan terjadi pada pagi hari. Hong Kong alami gejolak politik dan demonstrasi yang tak putus-putus sejak aksi demo terjadi di jalan pada 2014 lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini