Sukses

Hebat, Alat Berusia 155 Tahun Ini Masih Ampuh Tangkap Tikus

Sebuah jebakan tikus yang menjadi pajangan museum terbukti ampuh menangkap tikus.

Liputan6.com, Reading - Pernah punya pengalaman membeli perangkap tikus, tapi gagal menangkap hewan pengerat dan alatnya cepat rusak? Mungkin rancangan penangkap tikus zaman dulu malah lebih baik.

Dikutip dari CBC Radio, Selasa (9/2/2016), sebuah perangkap tikus yang dibuat pada 1861—masa Victoria—ternyata masih melakukan tugasnya dengan baik. Seekor tikus abad ke-21 menjadi korbannya.

“Hebat bukan? Sebuah perangkap tikus yang berusia 155 tahun masih melakukan tugasnya?" kata Guy Baxter, pakar arsip di Museum of English Rural Life di kota Reading, Inggris.

Menurut Baxter, perangkap tikus itu merupakan salah satu pajangan di museum yang diletakkan di belakang jendela kaca, berdekatan dengan sejumlah benda kesukaan tikus, misalnya jerami, kayu, dan kain.

Perangkap tikus buatan tahun 1861 masih mampu menjebak seekor tikus. (Sumber blogs.reading.ac.uk via CBC)

“Saya kira dia menyangka tempatnya menyenangkan. Sayangnya, ia menemukan benda yang lebih berbahaya bagi dirinya di baliknya," ujar Bexter lagi. 

Perangkap tikus itu dibuat oleh Colin Pullinger & Sons' pada 1861. Pada masa itu, Ratu Victoria sedang bertakhta, Perang Sipil AS baru dimulai dan Kanada masih dikenal dengan 'Inggris Amerika Utara'.

“Ayo hormati warga zaman Victoria, betapa bagusnya mereka menciptakan barang-barang," kata Bexter.

Di sisi lain, pihak museum masih bersilang pendapat mengenai nasib sang tikus—entah dijadikan bagian menetap di pajangan itu atau disingkirkan.

“Kami belum memastikan apakah mengawetkan bangkai tikus itu atau menguburkannya baik-baik di tempat lain," Bexter menjelaskan.

Pihak museum berjanji memberi kabar mengenai nasib sang tikus melalui blog milik museum.

Museum di kota Reading, Inggris, masih berpikir tentang nasib bangkai tikus yang terjebak dalam pajangan museum. (Sumber blogs.reading.ac.uk via CBC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini