Sukses

Kepala Patung Dewa Hindu Kamboja Bersatu Lagi Setelah 130 Tahun

Kepala patung yang merupakan representasi dewa Hindu, Wisnu dan Siwa, itu diambil dari tempat asalnya saat masa kolonial Prancis.

Liputan6.com, Phnom Penh - Museum Guimet di Paris, Prancis, mengembalikan kepala patung Hindu dari abad ke-7 ke Kamboja. Setelah 130 tahun silam, akhirnya benda itu bisa bersatu dengan bagian tubuhnya.

Pihak museum di Paris menyutujui permintaan Kamboja dan menyambungkan bagian kepala ke tubuh patung pada Kamis (22/1/2016).

Kepala patung dewa Hindu dari abad ke-7 yang sudah disambung ke tubuhnya di Museum Nasional Kamboja, Kamis (21/1). Prancis mengembalikan kepala patung dewa yang disebut Harihara itu setelah diambil lebih dari 130 tahun yang lalu. (REUTERS/Samrang Pring)

Kepala patung yang merupakan representasi dewa Hindu, Wisnu dan Siwa, itu diambil dari tempat asalnya saat masa kolonial Prancis.

"Kita seperti berhubungan kembali dengan warisan nasional," kata seorang juru bicara Kementerian Kebudayaan Kamboja menanggapi penyatuan kepala patung tersebut, seperti dilansir dari BBC.

"Menurut budaya Khmer, reuni itu adalah simbol kemakmuran," kata Wakil Perdana Menteri Sok An dalam sebuah upacara di Museum Nasional Kamboja.

Patung dalam kondisi lengkap itu dipajang di Kuil Phnom Da di Provinsi Takeo selatan, sebelum kepalanya dibawa ke Prancis pada tahun 1886. Pihak Kamboja juga tak menutup kemungkinan mengizinkan Prancis memamerkan patung lengkap yang dikenal sebagai Harihara.

Selama beberapa tahun terakhir, Kamboja telah berupaya untuk mengembalikan artefak yang diambil oleh negara-negara lain tanpa izin. Dalam 3 tahun terakhir, beberapa patung pun dikirim kembali ke Kamboja oleh museum AS dan seorang kolektor pribadi di Norwegia.

 

Kepala patung dewa Hindu dari abad ke-7 terlihat pada upacara di Museum Nasional Kamboja, di Phnom Penh, Kamis (21/1). Prancis mengembalikan kepala patung dewa yang disebut Harihara itu setelah diambil lebih dari 130 tahun lalu. (REUTERS/Samrang Pring)

Yang dipulangkan adalah 2 patung batu abad ke-10 -- diduga dicuri dari Kamboja dan selama 2 dekade terakhir dipamerkan di New York.

Patung ukuran manusia itu menggambarkan 2 pelayan istana laki-laki yang diberi nama "Kneeling Attendants". Dua patung itu tiba di Bandar Udara Phnom Penh pada 11 Juni 2013.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini