Sukses

Misteri Legenda 'Kota Putih Dewa Monyet' Ditemukan

Ada legenda, seekor monyet dari kota menculik seorang wanita lokal, lalu menghamilinya. Anak-anak mereka setengah manusia setengah monyet.

Liputan6.com, Honduras - Para arkeolog telah mulai penggalian di sebuah area yang mereka yakini sebagai kota legendaris yang hilang, Ciudad Blanca, atau Kota Putih, di hutan Honduras.

Sejauh ini, mereka telah menemukan puluhan artefak, termasuk sebuah kapal dengan pegangan berbentuk burung bangkai, nampan tanah liat dengan kepala jaguar dan singgasana batu yang diukir dengan jaguar. Kemungkinan artefak itu adalah sisa-sisa kuil seremonial.

Reruntuhan tersebut bertanggal antara 1.000 dan 1.500 AD yang berbeda dari budaya Maya peradaban kuno.

"Ini adalah budaya baru, atau budaya yang berbeda," kata Virgilio Paredes, Direktur Honduras Institut Antropologi dan Colorado, seperti dilansir dari The Independent, Kamis (21/1/2016).

Hal ini diyakini dari nama kota yang ditulis dari batu kapur putih di daerah itu. Kota itu pertama kali disebutkan oleh conquistador atau penakluk Spanyol pada abad ke-16.

Lalu, seorang penjelajah lainnya, Theodore Morde yang mengklaim menemukan kota itu pada tahun 1940. Ia yakin kota itu adalah kota yang hilang, 'White City of Monkey God'.

Ia menulis penampakan kota itu di majalah AS, The American Weekly.

Di majalah itu, ia berkisah orang-orang dari suku setempat mengatakan kepadanya kota misterius itu. Bahwa pada masa lalu,  seekor monyet memimpin peradaban dan menjadi imam bagi para penduduk. 

Misteri 'Kota Putih Dewa Monyet' Ditemukan (Independent)

Ada legenda, seekor monyet dari kota menculik seorang wanita lokal, lalu menghamilinya. Anak-anak mereka setengah manusia setengah monyet.

Lokasi penggalian dikunjungi oleh Presiden Honduras Juan Orlando Hernández.

"Kami diberkati untuk menjadi saksi hidup sejarah Honduras. Penemuan ini telah menciptakan banyak kegembiraan penting untuk Honduras dan dunia."
Situs ini ditemukan oleh penjelajah tahun lalu, yang sedang membuat peta.

Artefak yang ditemukan akan ditampilkan di sebuah museum di Catacamas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini