Sukses

Beda Pendapat 'Otak' Serangan Kampus Pakistan, Taliban Pecah?

Dua juru bicara Taliban beri keterangan yang kontradiksi satu sama lain tentang serangan tersebut.

Liputan6.com, Khyber Pakhtunkhwa - Institusi pendidikan Pakistan kembali 'berdarah'. Setelah tahun 2014 lalu Taliban membunuh 130 murid di sebuah sekolah, pada Rabu 20 Januari 2016, 10 pria bersenjata menyerbu sebuah kampus di Khyber Pakhtunkhwa.

Para militan itu menyerbu saat kampus mengadakan serangkaian perayaan. Sehingga korban yang berjatuhan pun tak sedikit.

Jumlah nyawa yang merenggang mencapai 21 jiwa, namun pihak keamanan pemerintah setempat mengoreksi jumlahnya menjadi 19 orang.

Bacha Khan University pada Rabu 20 Januari 2016 kemarin menjadi medan perang. Sisa-sisa darah ditembok, lubang di lemari akibat peluru terlihat jelas. Kampus itu hanya berjarak 40 kilometer dari Charsadda, di mana Taliban membantai 145 orang termasuk 132 anak-anak di sebuah sekolah pada Desember 2014 lalu.

Rabu 20 Januari kemarin adalah perayaan 28 tahun kematian Abdul Ghaffar Khan, seorang aktivis Pasthun antikekerasan yang dikenal dengan nama Bacha Khan di universitas tersebut.

Menurut saksi mata, sekaligus mahasiswa, Zahoor Khan, saat militan menyerbu universitas itu banyak tamu telah hadir di kampusnya. Kelompok pria bersenjata itu kemudian melemparkan granat dan langsung memberondong mereka dengan senjata.

Zahoor mengatakan, seorang profesor kimia tewas saat ia tengah mengimbau mahasiswanya untuk tetap berada di kelas.

Saksi mata lainnya mengatakan para penyerang itu seumuran mereka.

"Penyerang itu sama seperti kami. Mereka sangat muda, mereka membawa senjata AK-47. Mereka memakai jaket seperti yang dipakai militer," ujar siswa lainnya.

Kini penjagaan di kampus itu makin diperketat. Mobil militer lalu-lalang di pintu depan dan belakang

Klaim 'Aneh'

Serangan kali ini belum jelas siapa dalangnya. Salah satu juru bicara Taliban, Umar Mansoor mengatakan serangan itu dilakukan kelompoknya untuk balas dendam kepada militer Pakistan. Mansoor diketahui sebagai 'otak' penyerbuan ke sekolah di Charsadda pada Desember 2014 lalu.

Namun, juru bicara yang lain, Muhammad Khurassani, organisasi pusat Taliban menolak serangan itu dilakukan oleh kelompoknya. Bahkan ia turut mengecam penyerbuan itu.

"Kami mengutuk keras serangan ke Universitas Bacha Khan dan kami bukan pelakunya karena tidak sesuai dengan syariah dan murid-murid di sana adalah masa depan Pakistan," kata Khurassani.

Kendati ada kontradiksi di tubuh Taliban siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu, para analis mengatakan insiden itu jelas dilakukan oleh kelompok teror.

"Kami melihat Taliban beroperasi di daerah ini sejak lama," kata ahli antiteroris Phill Mudd, seperti dilansir dari CNN, Kamis (21/1/2016).

"Ini jelas pesan keras dari Taliban ke militer Pakistan. Membingungkan, tapi ini adalah bagian dari pergerakan Taliban."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.