Sukses

Partikel Ini Mengungkapkan Rahasia Piramida Mesir

Penggunaan kamera penjejas panas memungkinkan para ilmuwan mengungkapkan sejumlah teka-teki tentang 4 piramida di Giza.

Liputan6.com, Kairo - Masih penasaran dengan ruang-ruang rahasia piramida, sekelompok pakar berhasil mengungkapkan temuan-temuan baru di dua piramida tersohor Mesir.

Selama 3 bulan terakhir, para pakar peneliti dari Mesir, Prancis, Kanada, dan Jepang melakukan pemindaian empat piramid dengan menggunakan kamera penjejas panas (thermal) guna mencari struktur ataupun lubang yang belum diketahui.

Dikutip dari News.com.au pada Senin (18/01/2016), upaya yang dinamai Operation Scan Pyramids dimulai pada 25 Oktober untuk mencari ruang-ruang rahasia di dalam Khufu—dikenal dengan Piramid Agung—dan Khafre di Giza, dan kemudian piramida Bent dan Merah di Dahshur. Semuanya terletak di selatan kota Kairo.

Proyek ini diperkirakan berlangsung hingga akhir 2016, dan menerapkan campuran pencitraan termografi merah infra, radiografi muon, dan rekonstruksi 3D. Menurut para peneliti, semua cara yang dipakai tersebut bersifat non-invasif dan non-destruktif. Di Wikipedia dijelaskan bahwa muon adalah salah satu partikel elementer yang serupa dengan elektron.

Teknik pencitraan baru menggunakan partikel muon untuk ungkapkan rahasia piramida Mesir kuno. (Sumber The Mirror)

Pada Minggu lalu, para pakar mengungkapkan sejumlah temuan pada beberapa blok batu gamping yang merupakan bagian dari sisi barat di piramida Merah dan bagian utara dari piramida Khufu.

“Ada pemisahan yang tegas pada suhu di sisi barat piramida Merah. Bagian bawahnya lebih dingin daripada bagian atas,” kata Matthieu Klein dari Laval University di Kanada melalui terbitan pers.

Teknik pencitraan baru menggunakan partikel muon untuk ungkapkan rahasia piramida Mesir kuno. (Sumber @archaeologymag)

“Menarik. Kami belum mendapatkan jawaban…apakah ini disebabkan angin? Mungkin juga, tapi ini menarik,” katanya. Ia menambahkan bahwa perbedaan suhunya berkisar antara 3 hingga 6 derajat Celcius.

Tayangan video terkait data yang terekam oleh kamera termal menunjukkan adanya rona berwarna merah pada blok-blok yang terdeteksi memiliki panas dan rona biru serta ungu pada blok-blok yang lebih dingin.

Menurut Klein, dua penyimpangan (anomali) yang terletak di sisi utara Khufu. Para pakar sebelumnya menemukan beberapa 'tempat menarik' serupa di sisi timur bangunan.

Teknik pencitraan baru menggunakan partikel muon untuk ungkapkan rahasia piramida Mesir kuno. (Sumber SUCH TV)

Para pakar mengatakan bahwa mereka akan melakukan sejumlah penyidikan lanjutan termasuk analisa lanjutan pada data anomali yang terdeteksi hingga sekarang.

Menteri Kepurbakalaan Mamduh al-Damati mengatakan, “Hasil utamanya mengungkapkan kepada kita bahwa ada sejumlah kabar. Kabar baik. Ada sejumlah teka-teki yang harus dipecahkan dalam piramid, tapi terlalu dini untuk memastikannya.”

Piramida Khufu memiliki tinggi sekitar 146 meter dan mendapatkan namanya dari anak Firaun Snefru. Khufu dibangun 4.500 tahun lalu dan dipandang sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia purbakala.

Teknik pencitraan baru menggunakan partikel muon untuk ungkapkan rahasia piramida Mesir kuno. (Sumber IBT dan Tomo News)

Bangunan itu memiliki tiga ruang, dan—sebagaimana lazimnya semua piramida Mesir—dimaksudkan untuk menjadi makam seorang firaun.

Piramid Merah yang memiliki tinggi 105 meter juga dibangun oleh Snefru. Bangunan ini terletak di utara piramida Bent di nekropolis Dahshur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.