Sukses

Menlu: Perdamaian Timteng Dipengaruhi Iran dan Arab Saudi

Kondisi di Timur Tengah (Timteng) sedang memanas. Perselisihan Iran dan Arab Saudi menjadi pangkal masalahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi di Timur Tengah (Timteng) sedang memanas. Perselisihan Iran dan Arab Saudi menjadi pangkal masalahnya.

Merespons kejadian ini, sejumlah negara di seluruh dunia termasuk Indonesia menyerukan agar Iran dan Arab Saudi menahan diri. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, seruan tersebut sangat penting. Sebab, jika kedua negara menahan diri maka perdamaian di wilayah Timur Tengah terus terjaga.

"Indonesia menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah," sebut Retno di kantor Kemlu, Kamis (7/1/2015).

"Perdamaian Timur Tengah akan sangat dipengaruhi hubungan Arab Saudi dan Iran," sambung mantan Dubes RI untuk Belanda tersebut.

Retno mengatakan, RI memiliki hubungan baik dengan semua negara di Timur Tengah termasuk Iran dan Arab Saudi. Oleh sebab itu, RI siap jika diminta membantu perdamaian di wilayah tersebut.

"Indonesia telah menawarkan diri untuk ikut membantu upaya penyelesaian secara damai," ungkap Retno.

Arab Saudi memutuskan hubungan bilateral dengan Iran pada Minggu, 3 Januari 2015. Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir.

Jubeir juga menyampaikan Kerajaan Arab Saudi memberi waktu 48 jam bagi para diplomat dan entitas terkait untuk keluar dari wilayah mereka. Ia menegaskan, Riyadh tidak menoleransi Iran yang dianggap membahayakan keamanan kerajaan.

"Pihak kerajaan, dengan mempertimbangkan realita yang ada, mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran dan meminta para perwakilan misi diplomatik beserta konsulat dan staf terkait untuk pergi dalam jangka waktu 48 jam. Duta besar telah dipanggil untuk diperingatkan tentang hal ini," jelas Jubeir.

Setelah Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, negara-negara koalisinya mengikuti langkah tersebut. Adapun negara-negara tersebut adalah Bahrain, Sudan, dan Uni Emirat Arab (UEA).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini